Luncurkan Siruli, Dinas ESDM Jateng Percepat Akses Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu

 Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Rumah Tangga Belum Berlistrik (SIRULI) Kantor Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Dok
Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Rumah Tangga Belum Berlistrik (SIRULI) Kantor Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Dok

Program sambungan listrik gratis bersubsidi untuk masyarakat miskin terkendala ketidaksinkronan database antara Kementrian Sosial (Kemensos) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).


Kepala Seksi Energi pada Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Utara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Tunggul Purwono Adi menyebut, ada ketidaksinkronan data antara data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementrian Sosial (Kemensos) dengan data rumah tangga yang berhak mendapatkan subsidi listrik dari PLN.

"Untuk menjembatani itu kami meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Rumah Tangga Belum Berlistrik (SIRULI)," ucapnya pada RMOL Jateng, Jumat (22/9).

Fungsi aplikasi untuk pengelolaan database Rumah Tangga Tidak Mampu belum berlistrik. Lalu validasi data calon penerima bantuan usulan bantuan sambungan listrik gratis bersubsidi berbasis teknologi digital.

Tunggul berujar sudah mulai melakukan  sosialisasi dan pelatihan aplikasi pada  20 September 2023 lalu. Pihaknya menunjuk dua kecamatan di Kabupaten Pekalongan sebagai pilot project yaitu Kecamatan Kesesi dan Kecamatan Siwalan.

Ia menyebut jumlah warga yang belum punya sambungan listrik di wilayah kerjanya cukup banyak. Data yang dimilikinya menunjukkan 6.628 rumah tangga belum berlistrik/ menyalur.

"Aplikasi ini dapat diakses melalui alamat website https://siruli-serayuutara.properku.my.id. Website ini juga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan khusus untuk user-password pengaplikasian dapat di akses mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga kabupaten hingga PT. PLN sebagai penyedia listriknya," jelasnya.

Harapannya, aplikasi SIRULI bisa mendukung visi dan misi gubernur Jateng dalam hal penanganan rumah tangga miskin yang belum berlistrik.

Adapun sejak 2019 sampai dengan tahun 2022 sebanyak 65.863 rumah tangga kurang mampu di Provinsi Jawa Tengah telah mendapatkan bantuan sambungan listrik gratis bersubsidi. Sumber pendanaan mulai dari APBN, APBD Provinsi, maupun melalui CSR. 

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Boedyo Dharmawan yakin aplikasi Siruli bisa membantu secara cepat verifikasi tentang data BNBA calon penerima bantuan sambungan listrik. 

"Sehingga pelaksanaan kegiatan bantuan sambungan listrik gratis bersubsidi dalam program Penanganan Kemiskinan Ekstrim bisa optimal," ucapnya.

Ia menyebut berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, pada tahun 2018 masih terdapat 1,85 persen rumah tangga (RT) belum tersalur listrik.

Sebagian besar berasal dari rumah tangga miskin serta  terdapat di wilayah pedesaan terpencil.

Anggota DPRD Jateng Komisi D Agung Satria berharap Siruli menjadi terobosan teknologi yang ada kemanfaatannya. 

"Saya rasa aplikasi ini dapat dikembangkan untuk wilayah Cabang Dinas ESDM  lainnya di Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.

Aplikasi Siruli merupakan Aksi Perubahan Tunggul Purwono Adi sebagaisyarat kelulusan pada Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang sedang dijalani. 

Dalam sosialiasi itu pihaknya menghadi kan PT. PLN UP3 Pekalongan, Manager PLN ULP Wiradesa, Manager PLN ULP Kedungwuni, Pemerintah Kecamatan Kesesi dan Siwalan serta seluruh pemerintah desa di wilayah Kecamatan Kesesi dan Siwalan. 

Dasar hukum pemenuhan listrik untuk masyarakat tidak mampu tertuang dalam  Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Isinya untuk penyediaan tenaga listrik, pemerintah pusat serta pemerintah provinsi menyediakan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan pedesaan.