Mahasiswa Unsoed Teliti Limbah Baglog Jamur Untuk Percepat Pertumbuhan Padi Hitam

Tim Penelitian Kreatif Mahasiswa (PKM) dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melakukan inovasi pemanfaatan limbah baglog jamur tiram sebagai kompos untuk meningkatkan kadar flavonoid padi hitam (Oryza sativa L.).


"Penelitian ini dimulai dengan membuat kompos limbah baglog jamur tiram. Selanjutnya, dilakukan pengujian pada padi hitam untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kadar flavonoid padi hitam. Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat menjadi solusi dan informasi dalam meningkatkan pertumbuhan dan kadar flavonoid untuk padi hitam," kata anggota Tim PKM, Khoerunnisa, Selasa (7/9).

Tim beranggotakan Regata Ringga Hanessa Putry, Salma Aulia Salsabila, Mochammad Rezky Darmawan, dan Yasinta Nahdatulia, serta dibimbing oleh Drs  Iman Budisantoso MP.

 Khoerunnisa mengatakan, latar belakang penelitian yang dilakukan terhadap padi hitam karena padi hitam (Oryza sativa L. indica) merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang dapat mewujudkan ketahanan dan diversifikasi pangan nasional. 

"Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap padi hitam akhir-akhir ini terus meningkat karena berbagai keunggulan yang dimiliki. Padi hitam mengandung flavonoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan dan antikanker," kata Khoerunnisa. 

Selain itu, lanjut Khoerunnisa, padi hitam mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan padi jenis lain yaitu kaya akan serat, indeks glikemik rendah, dan mengandung beberapa asam amino penting. 

"Padi hitam banyak dikonsumsi oleh penderita diabetes karena kadar gulanya yang rendah, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki kerusakan sel hati, mencegah gangguan ginjal, memperlambat penuaan, dan mencegah anemia kandungan flavonoid padi hitam sangat bermanfaat dan perlu ditingkatkan dengan limbah baglog jamur tiram," jelasnya. 

Khoerunnisa menjelaskan, limbah baglog jamur tiram di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya dibiarkan menjadi sampah organik. Padahal limbah baglog jamur dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman karena mengandung unsur hara makro.

"Pemanfaatan limbah baglog jamur tiram dijadikan sebagai kompos. Kompos atau yang biasa dikenal dengan ekstrak kompos mengandung mikroorganisme yang menguntungkan seperti Rhizobacteria, Trichoderma, Bacillus, dan Pseudomonas. Mikroorganisme tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, hormon tumbuhan, serta senyawa kimiawi seperti tanin, fenol, dan flavonoid," kata Khoerunnisa.