Joko Widodo menghadapi situasi yang sulit dihadapan para pimpinan partai politik ketika ingin mengusung Mahfud MD sebagai cawapres. Masing-masing parpol menyodorkan cawapres sendiri-sendiri kepada Jokowi.
- Bantah Galang Poros Tengah, Ketua Golkar Karanganyar 'Melamar' Jadi Cabup di PKB
- Hendardi: Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Hak Asasi Warga Negara yang Dilindungi Konstitusi
- PDIP Kota Semarang : “Kita Terlatih Menangkan Mas Ganjar
Baca Juga
"Saya tidak bisa kemudian menolak. Saya kan bukan ketua partai, sementara ini koalisi harus ditandatangani," kata Mahfud meniru Jokowi saat membongkar kronologis dirinya tersingkir dari pencalonan cawapres di hari H, pada acara ILC, Selasa malam (14/8).
Mendapat jawaban itu, Mahfud mengatakan Jokowi tidak salah. Dan tidak perlu merasa bersalah.
"Kalau saya Pak Jokowi, mungkin saya juga melakukan hal yang sama," ucap mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Seperti dikehaui, Jokowi tidak jadi menggaet Mahfud sebagai cawapres. Mantan Walikota Solo itu akhirnya memilih Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya.
- FX Rudy Sudah Siapkan Strategi Pemenangan Capres PDIP
- Serap Aspirasi, Asfirla Kunjungi Masyarakat Di Lembah Gunung Putri
- Gunakan Hak Pilih: Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga Nyoblos di TPS Dekat Rumah Masing-Masing