Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Latri Listyowati kian mengukuhkan dirinya sebagai Srikandi Politik Karanganyar.
- Paguyuban Praja Lawu Karanganyar Ambil Formulir Bacawabup PDIP
- PDI Perjuangan Karanganyar Buka Pendaftaran Kepala Daerah, Tiga Bakal Calon Sudah Mulai 'Pedekate'
- Banyak Warga Datang ke Rumah Legislator Perempuan Ini Hampir Tiap Malam, Ada Apa?
Baca Juga
Ya, mantan buruh pabrik batik ini, sukses mencatatkan namanya berada dijajaran DPRD Karanganyar untuk yang keempat kalinya sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Karanganyar meliputi Mojogedang, Karanganyar dan Matesih.
Diketahui, berdasarkan perhitungan partai melalui C1, Latri kembali terpilih sebagai anggota Dewan untuk periode keempat dengan mengantongi 5600 suara. Sebelumnya, Latri telah menjabat sebagai anggota DPRD sejak 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024.
Hebatnya lagi, Latri tidak punya latar belakang politik. Sebelum ikut pemilihan caleg Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), ia bekerja sebagai buruh pabrik di Sukoharjo dengan gaji Rp. 250 ribu.
Terjun ke dunia politik bukan disengaja, namun atas ajakan dari salah satu senior di PDIP untuk memenuhi batas kuota keterwakilan perempuan sebesar 30 persen sebagai salah satu syarat ikut pemilu.
"Sempat menolak, namun setelah dibujuk 3 kali akhirnya setuju namun hanya sebatas genep-genep (memenuhi kuota perempuan)," jelas Latri, Sabtu (24/2) sore.
Masuk ke dalam dunia politik merupakan hal baru baginya dan jelas tidaklah mudah. Dimana setiap pulang bekerja, langsung keliling door to door untuk memperkenalkan diri dan sosialisasi program-programnya.
"Tiap habis kerja sampai dini hari saya melanglang buana door to door ke masyarakat," ucapnya.
Saat itu dalam pileg 2009 masih menggunakan nomer urut dan Latri mendapat nomor urutan ke 6. Namun dua bulan sebelum pencoblosan akhirnya putusan Mahkamah Agung (MK) keluar menjadi suara terbanyak bukan lagi sesuai nomer urut.
Tak disangka justru Latri yang mendapat suara terbanyak di dapil I dari seluruh partai politik peserta pemilu. Latri meraih 5600 suara dan mengantarkan dirinya ke kursi DPRD Karanganyar.
"Saat itu usia saya sudah 29 tahun, dari buruh pabrik, genep-genep,dadi suara terbanyak. Modalnya gadaikan mobil dan bantuan gotong royong dari partai," bebernya.
Sampai pada akhirnya di pencalonan kedua di tahun 2014 suaranya naik menjadi 9000. Pencalonan ketiga di tahun 2019 hampir tembus 11 ribu.
"Dan pileg tahun ini berdasar perhitungan partai berdasarkan C1 tembus hampir 13 ribu. Tertinggi di dapil I untuk caleg PDI Perjuangan," lanjutnya.
Menurut Latri kiprahnya selama di parlemen salah fokus dengan masalah perempuan. Seperti pemberdayaan perempuan, kemudian program seperti apa yang bisa diberdayakan untuk perempuan.
"Seperti pengembangan UMKM tidak hanya untuk perempuan namun juga Karang Taruna untuk menggali potensi mereka. Dan kita berdayakan secara kontinue," pungkasnya.
- Komisi A DPRD Karanganyar Sidak Dan Beri Teguran Minimarket Di Jatipuro
- Resah, Komisi A DPRD Karanganyar Siap Gelar Sidak Gabungan Terhadap Minimarket Ilegal
- Hadi-Sugeng Siap Selesaikan Pembangunan di Grobogan hingga 100 Persen