Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, diketahui namanya masuk dalam survei Pilgub Jateng Charta Politika. Meski prosentasenya masih jauh dibawah Walikota Solo, Gibran, namun Wali Kota Semarang itu tidak mempersoalkannya.
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Hasil Quick Count, Luthfi-Yasin Unggul
- Sempat Tak Masuk DPT, Andika dan Istri Nyoblos di Last Minute
Baca Juga
Hendi, panggilan akrab Wali Kota Semarang itu menyebut Pilkada masih jauh didepan mata dan dirinya sangat menghormati pejabat-pejabat yang saat ini masih menjabat diwilayah tersebut.
“Masih jauh. Ini saja baru 2022. Masih ada 2-3 tahun lagi. Jadi, kita hormati beliau-beliau yang hari ini masih menjabat. Jangan ngomong hal-hal yang belum waktunya. Kasihan kan masih menjabat di teman-teman sudah berpikir tentang penggantinya, nggak etis kalau menurut saya," kata Hendi kepada RMOLJateng, Senin (10/1).
Dalam survei Pilgub memang nama Gibran memiliki elektabilitas tertinggi yakni dengan persentase 34,8 persen, lalu disusul nama Wagub Jateng saat ini, Taj Yasin, dengan persentase 9,3 persen kemudian nama Walikota Semarang, Hendi, dengan persentase 6,9 persen.
"Kan tidak unggul, yang unggul nama-nama lain. Saya hanya tipis-tipis saja. Kalau di Jakarta, bukan posisi di atas. Kalau buat saya, jadi politisi itu nggak boleh GR,” ungkapnya.
Hendi mempersilakan masyarakat umum untuk meyampaikan pandangan terkait dengan Pilkada 2024 mendatang.
Namun, lanjutnya, Hendi masih mengemban tugas untuk membenahi Kota Semarang, sekaligus masih seorang kader Partai yang harus mengikuti aturan partai.
"Saat ini saya masih ditugasi di Kota Semarang. Saya ajak teman-teman Pemerintah Kota Semarang untuk menyelesaikan persoalan di Semarang ini agar lebih baik," pungkasnya.
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?