- PJ Bupati Kudus ‘Gila’ Penghargaan, Pamer Konsep Desa Cerdas Malah Diganjar Anugerah
- Renovasi Belum Selesai, Perayaan Natal Jemaat Gereja Blenduk Dipindah
- Wali Kota Semarang Gencarkan Biopori Untuk Cegah Banjir Dan Olah Sampah Organik
Baca Juga
Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata mengaku miris melihat minimnya anggaran BPBD dalam upaya penanggulangan bencana. Padahal, Kota Wali masuk zona rawan bencana bersama 27 daerah lainnya di Jawa Tengah.
"Kami melihat anggaran BPBD di Demak ini masih kecil sekali. DPRD akan mendukung Pemkab Demak dalam upaya menanggulangi bencana karena ini tugas bersama," kata Zayinul dikutip Selasa (21/1).
Menurutnya, DPRD juga siap melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BNPB untuk dapat membantu Pemkab Demak dalam menyelesaikan masalah banjir, terutama soal banjir rob yang menjadi permasalahan tahunan.
Langkah ini kata Zayinul dilakukan tak lain demi masyarakat sehingga tidak lagi takut banjir saat musim hujan datang. "Semua ini kami lakukan demi masyarakat Demak,” ungkap Zayinul.
Sekedar diketahui, berdasarkan PP 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, setidaknya ada beberapa jenis dana penanggulangan bencana yang disediakan pemerintah.
Diantaranya, dana kontijensi bencana. Yaitu, dana yang dicadangkan untuk menghadapi keungkinan terjadinya bencana tertentu.
Kemudian, ada dana siap pakai. Ini adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh pemerintah untuk digunakan pada saat tanggap darurat bencana sampai dengan batas waktu tanggap darurat berakhir.
Lalu, ada dana bantuan sosial berpola hibah. Yakni, dana yang disediakan pemerintah kepada pemerintah daerah sebagai bantuan penanganan pasca bencana.
- BPBD Wonogiri Pastikan Sekolah Aman Bencana
- Hujan dengan Intensitas Tinggi, BPBD Wonogiri Waspada Bencana
- Pemkab Blora Kukuhkan Kecamatan Tangguh Bencana