Municipal Corporation of Delhi (MCD) mencatat angka kematian dan pemakaman atau kremasi tertinggi sepanjang sejarah pandemi Covid-19.
- Ini Arti Lain Asian Games 2018 Bagi Korea Utara
- Tornado Hebat Hantam Enam Negara Bagian AS
- Seribu Petugas Dikerahkan untuk Bantu Memerangi Kebakaran Hutan Yunani
Baca Juga
Municipal Corporation of Delhi (MCD) mencatat angka kematian dan pemakaman atau kremasi tertinggi sepanjang sejarah pandemi Covid-19.
Otoritas menyebut, rata-rata sekitar 300 pemakaman setiap harinya dilakukan di kota tersebut pada akhir bulan April, hingga totalnya mencapai 9.324 pemakaman.
Di bulan Mei, jumlah pemakaman juga tinggi. Namun minggu terakhir April tetap lebih tinggi, dan menjadi yang terberat yang dihadapi petugas pemakaman karena mereka melakukan lebih dari 650 pemakaman Covid selama delapan hari berturut-turut sejak 24 April, seperti dilaporkan Indian Today, Selasa (1/6).
Seorang pejabat senior badan sipil mengatakan, jumlah kematian Covid bisa saja lebih tinggi karena banyak kematian yang tidak dicatat.
Dalam periode di mana rumah sakit tidak bisa lagi menampung pasien, banyak pasien sekarat yang meninggal di rumah dan pihak keluarga memakamkannya tanpa prosedur Covid dan tidak mengungkapkan bahwa keluarga mereka meninggal karena Covid-19.
Data juga menunjukkan bahwa pemakaman semacam itu telah menurun sejak seminggu terakhir, dengan angka turun menjadi 50 pada 31 Mei. Walikota Delhi Utara, Jai Prakash, mengatakan bahwa meskipun jumlah kasus menurun, badan sipil tetap meningkatkan jumlah fasilitas tempat kremasi.
Saat ini, kurang dari 10 persen dari 1.184 ruang yang dipesan di 28 situs di bawah MCD digunakan untuk pemakaman Covid.
Sementara, walikota MCD Timur, Nirmal Jain, mengatakan bahwa dengan berkurangnya tekanan di tempat kremasi, badan-badan sipil akan mengalihkan fokus untuk memastikan bahwa fasilitas penitipan anak untuk pasien yang terdampak Covid akan ditingkatkan di rumah sakit.
- China Keluarkan Aturan Main Game Online untuk Anak-anak
- AS Tunda Evakuasi Karena Temukan Kasus Campak pada Pengungsi Afghanistan
- Jutawan Israel Dituding Jadi Mata-mata Karena Terkait Dengan Intel Iran