Tahun 2024 bergulir dengan cepatnya sehingga tak terasa pada Sabtu, 23 Maret 2024 mendatang akan tiba kembali Momen Terbesar untuk Bumi.
- Risiko Penularan Virus Corona Tidak Terhindarkan Di Olimpiade Tokyo
- Warga Kuwait Belum Divaksinasi Covid-19 Dilarang Ke Luar Negeri
- Pergeseran Bulan Ditambah Akan Picu Banjir Lebih Parah Di Dunia
Baca Juga
Peringatan Earth Hour (Jam Bumi) yang diperingati setiap 23 Maret akan datang dan kembali mengingatkan kita bahwa sekaranglah saatnya mendukung dan merayakan pentingnya planet bumi.
Earth Hour akan diselenggarakan selama 60 menit untuk menyatukan umat manusia di seluruh dunia, termasuk Indonesia, bahwa bumi adalah satu-satunya tempat tinggal manusia dengan segala persamaan dan perbedaannya. Pada hari Sabtu nanti, Earth Hour akan dimulai pada pukul 20.30 dan selesai 21.30 WIB.
Tercatat bahwa sejak pertama kali didengungkan pada tahun 2009 di Indonesia, Earth Hour dikenal dengan momen “mematikan lampu”.
Selain Ikon-ikon kota, para pendukung Earth Hour di seluruh dunia juga diajak secara simbolis mematikan alat elektronik yang tidak digunakan dan memberikan ‘Satu Jam untuk Bumi’, dengan memanfaatkan 60 menit untuk melakukan sesuatu - apa pun - yang positif bagi planet bumi.
Earth Hour adalah lebih dari sekedar momen. Ini adalah gerakan yang selama 18 tahun terakhir untuk terus menginspirasi, memobilisasi masyarakat secara global, mengingatkan kita akan tanggung jawab bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih penuh harapan dan tangguh bagi planet kita.
Sebagai pengampu Earth Hour, WWF (World Wild Fund) tahun 2024 meluncurkan program Hour Bank.
Hour Bank yang diperbarui ini adalah sebuah aplikasi interaktif online yang menawarkan berbagai pilihan aktivitas selama 'satu jam' yang menyenangkan dan sederhana- dipersonalisasi sesuai minat dan gaya hidup bagi yang bersangkutan mulai dari makanan, kebugaran, hingga seni, dan hiburan.
CEO Yayasan WWF-Indonesia, Aditya Bayunanda, menyatakan bahwa, pihaknya mengajak seluruh Gen Milennial dan Gen Z di Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour demi memelihara bumi yang hanya satu-satunya ini.
Kirsten Schuijt, Direktur Jenderal, WWF Internasional mengajak agar “Lebih banyak orang yang perlu bergabung dalam Earth Hour tahun ini untuk memanfaatkan kekuatan kolektif individu dan komunitas."
"Pentingnya keterlibatan kita jika ingin meningkatkan kesadaran mengenai tantangan lingkungan hidup dan membengkokkan kurva hilangnya keanekaragaman hayati pada tahun 2030,” katanya lagi.
Untuk Indonesia, karena Earth Hour 2024 bertepatan dengan Bulan Suci Ramadan, maka hanya beberapa ikon kota yang ikut serta bakal dimatikan pada jam Earth Hour.
- AS Kecewa Ashraf Ghani Kabur Tanpa Berjuang
- Eril Tak Kunjung Ditemukan, Tim SAR Lakukan Penyelaman
- YouTuber Korea Utara Jin Hui Yang Sempat Diblokir Muncul Kembali Dalam Dua Video Terbaru