Penularan virus corona di pesta olahraga dunia, Olimpiade Tokyo musim panas ini tidak bisa dihindarkan. Begitu kata Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pidatonya di pertemuan Komite Olimpiade Internasional pekan ini.
- Arab Saudi Buka Pintu untuk Jemaah Umrah dari Luar Negeri
- Kasus Covid-19 di Filipina Melonjak Tajam Paska Pelonggaran
- Laporan Oxfam: Covid-19 Membunuh yang Miskin dan Memperkaya yang Kaya
Baca Juga
Dia menjelaskan, Olimpiade Tokyo tidak boleh dinilai berdasarkan jumlah kasus Covid-19 yang muncul. Pasalnya, menghilangkan risiko penularan virus corona di ajang tersebut tidak lah mungkin.
Dia menekankan, yang paling penting dalam hal ini adalah mengenai bagaimana infeksi virus corona ditangani.
“Tanda keberhasilannya adalah memastikan bahwa setiap kasus diidentifikasi, diisolasi, dilacak dan dirawat secepat mungkin dan penularan selanjutnya terputus,” jelasnya, sebagaimana dimuat Associated Press.
Diketahui bahwa jumlah kasus Covid-19 terkait Olimpiade di Jepang pada bulan ini mencapai 79 kasus pada hari Rabu (21/7). Di antara mereka terdapat juga atlet yang seharusnya berlaga di Olimpiade, namun dinyatakan positif terpapar virus corona.
"Tanda keberhasilan dalam dua minggu mendatang bukanlah kasus nol," kata Tedros.
Di sisi lain, sejumlah pakar kesehatan di Jepang telah memperingatkan bahwa Olimpiade dapat menjadi tempat bagi "super spreader".
"Tidak ada risiko nol dalam hidup," tegas Tedros.
- WHO Kekurangan Rp 164 Triliun untuk Tangani Covid-19
- DPR Didorong Segera Tuntaskan RUU Pekerjaan Sosial
- Sudirman Said Caleg DPR RI Dari Partai Prabowo