Sedikitnya 100 orang dikhawatirkan tewas setelah tornado menghantam enam negara bagian di Amerika Serikat.
- Mayoritas Warga AS Tidak Setuju Biden Maju Lagi di Pilpres 2024
- Hanya China yang Bisa Pecahkan Misteri Asal-usul Pandemi Covid-19
- Inggris Minta Warganya Menjauh dari Bandara Kabul
Baca Juga
Bencana topan dan angin puting beliung yang menurut peramal cuaca tidak biasa terjadi di bulan-bulan yang lebih dingin, menghancurkan sebuah pabrik lilin di Mayfield, Kentucky, merobek sebuah panti jompo di tetangga Arkansas, dan menewaskan sedikitnya enam pekerja di sebuah gudang Amazon di Illinois, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Menanggapi bencana yang terjadi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjanjikan dukungan kepada negara-negara bagian yang terkena dampak.
"Ini tragedi,” kata Biden dalam pernyataannya akhir pekan ini (Sabtu, 11/12).
"Dan kami masih belum tahu berapa banyak nyawa yang hilang dan seberapa parah kerusakannya," sambungnya.
Biden juga berjanji untuk memberikan yang dibutuhkan kepada mereka yang terkena dampak.
Salah satu wilayah yang terkena dampak paling parah adalah Kentucky. Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan, kumpulan tornado adalah yang paling merusak dalam sejarah negara bagian itu.
Dia mengatakan sekitar 40 pekerja telah diselamatkan di pabrik lilin, yang memiliki sekitar 110 orang di dalamnya ketika itu menjadi tumpukan puing-puing.
"Kehancuran itu tidak pernah saya lihat dalam hidup saya dan saya kesulitan mengungkapkannya dengan kata-kata," kata Beshear pada konferensi pers.
"Kemungkinan besar lebih dari 100 orang hilang di sini di Kentucky," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.
- Mayoritas Warga AS Tidak Setuju Biden Maju Lagi di Pilpres 2024
- Presiden AS Dievakuasi Gara-gara Pesawat Pribadi Terbang di Atas Kediamannya
- Joe Biden Tuding Vladimir Putin Lakukan Genosida di Ukraina