Pascalebaran, sejumlah rumah sakit di wilayah Batang, mengalami peningkatan jumlah pasien yang memerlukan layanan kesehatan di berbagai poli klinik. Mayoritas pasien yang datang berobat mengeluhkan masalah pencernaan serta penyakit tidak menular lainnya.
- AG Pagi Polres Boyolali: Sebar Personel Di Titik Rawan Di Tengah Kesibukan Masyarakat Pascalebaran
- Menhub: Pengguna Angkutan Umum Naik 8,5% Pada Lebaran 2025
- Tak Pernah Selesai, Tugas Kepolisian Menjaga Kamtibmas Di Wilayah Hukumnya
Baca Juga
Kabid Pelayanan Medis RSUD Batang, Feria Kurniawati, menyampaikan bahwa usai lebaran pasien yang menderita penyakit tidak menular cenderung meningkat, terutama terkait dengan pola makan yang tidak terkontrol selama liburan.
"Sebanyak 30% pasien mengalami masalah pencernaan, diabetes melitus, hipertensi, hingga stroke. Setiap harinya, 20-50 pasien berobat ke sejumlah poli, 17 di antaranya membutuhkan rawat inap," ungkapnya saat ditemui di RSUD Batang pada Jumat (19/4).
Situasi serupa juga terjadi di RS QIM Batang. Asisten Manajer Pelayanan Medis RS QIM, Dipta Wahyuning Astuti, mengonfirmasi peningkatan jumlah pasien yang mencapai 80-100 orang per hari, dengan diagnosa masalah pencernaan dan demam.
"Mayoritas pasien adalah anak-anak dengan keluhan demam, sedangkan pasien dewasa lebih sering mengalami pusing, vertigo, dan muntah," jelasnya.
Penyebab utama kondisi ini diperkirakan karena cuaca yang tidak menentu, serta daya tahan tubuh yang lemah. Saat ini, jumlah pasien di poli maupun IGD perlahan kembali normal, sekitar 80 pasien per hari.
Selama lebaran, sebagian besar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tidak beroperasi, sehingga pasien rawat jalan maupun korban kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik dirujuk ke IGD oleh pihak kepolisian.
- AG Pagi Polres Boyolali: Sebar Personel Di Titik Rawan Di Tengah Kesibukan Masyarakat Pascalebaran
- Menhub: Pengguna Angkutan Umum Naik 8,5% Pada Lebaran 2025
- Tak Pernah Selesai, Tugas Kepolisian Menjaga Kamtibmas Di Wilayah Hukumnya