Membangun SDM Unggul Maritim, Bentuk Nyata Komitmen Presiden Jokowi

Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan saat melakukan groundbreaking pembangunan kampus baru Polimarin, di desa Wringin Putih, kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan saat melakukan groundbreaking pembangunan kampus baru Polimarin, di desa Wringin Putih, kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Indonesia menjadi poros maritim dunia, merupakan cita-cita besar Presiden Joko Widodo. Untuk mewujudkannya, pemerintahan Presiden Jokowi telah membangun konektivitas laut dan keamanan maritim, serta membangun sumber daya manusia unggul di bidang maritim.


Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan menegaskan, salah satu bentuk nyata komitmen Presiden Jokowi dalam membangun SDM unggul di bidang maritim, yakni pembangunan kampus baru Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) di kabupaten Semarang. 

Kata Abetnego, Presiden Jokowi melihat Polimarin merupakan corong pendidikan yang mewujudkan visi poros maritim Indonesia. Terlebih angka serapan lulusannya selalu 100 persen, dan Indonesia memilik kebutuhan terhadap sumber daya manusia unggul di bidang maritim. 

“SDM Polimarin terbukti mampu untuk terus mewujudkan lulusan yang berkualitas. Lulusan Polimarin seratus persen terserap sebagai tenaga kerja merupakan bentuk upaya mewujudkan SDM berkualitas di bidang maritim,” kata Abetnego, di gedung Bina Graha Jakarta, Senin (5/6). 

Untuk diketahui, pendidikan vokasi di Polimarin menanamkan pendidikan karakter dan pola pikir entreprenueur. Perguruan Tinggi Negeri di bidang maritim tersebut memiliki kewenangan untuk mengeluarkan 11 sertifikat kelautan tingkat internasional yang diakui lembaga maritim. Selain itu, juga telah bekerja sama double degree dengan Perguruan Tinggi di Jerman. 

Sejak diresmikan pada 14 Januari 2013, Polimarin tidak hanya mencetak lulusan yang terserap kerja di atas kapal. Dari Prodi (program studi) Nautika, Teknika, dan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga (KPN), lulusan Polimarin juga bekerja di banyak sektor. Mulai dari shipping company, port and logistics, pertambangan, maritime administration, pariwisata hingga pertahanan dan kemanan melalui jalur perwira karir. 

Abetnego mengatakan, pembangunan dan pengembangan kampus terpadu Polimarin tidak dapat dipisahkan dari upaya Kantor Staf Presiden melakukan de-bottleneck terkait isu lahan. Di mana sebelumnya telah terjadi tarik ulur pelepasan lahan yang merupakan aset PTPN IX. 

Atas sumbatan tersebut, sambung dia, Kantor Staf Presiden melakukan koordinasi bersama kementerian/lembaga. Yakni, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, PTPN IX, Holding PTPN, Serikat Pekerja PTPN, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, dan BPN Kabupaten Semarang. 

Hasilnya pengadaan tanah untuk pembangunan kampus baru Polimarin bisa diwujudkan. Hal ini ditandai dengan penyerahan sertifikat tanah seluas 30 hektare lebih dari BPN kabupaten Semarang kepada Polimarin, pada 12 Agustus 2022. 

“KSP berharap kolaborasi bersama untuk mewujudkan pembangunan kampus baru Polimarin dapat menambah kualitas dan kuantitas SDM Indonesia menuju Poros Maritim Dunia. Semoga kegiatan pembangunan kampus baru bisa selesai tepat waktu,” ujar Abetnego, Deputi bidang Pembangunan Manusia KSP. 

Sebagai informasi, pada Jum’at (2/6) kemarin, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan melakukan groundbreaking atau pelaksanaan penggalian dasar pondasi pembangunan kampus baru Polimarin, di desa Wringin Putih, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang. 

Pembangunan kampus baru Polimarin dilakukan di atas lahan seluas 30,8 hektare. Nantinya terdapat gedung kuliah dengan dua lantai, serta asrama bagi taruna dan taruni.

Selain itu, terdapat juga laboratorium atau simulator seluas sekira 5.700 meter persegi.

Pembangunan diperkiarakan akan memakan waktu 210 hari kerja, dan diharapkan aktivitas perkuliahan bisa dimulai pada 2024.