Mata air atau Sendang Senjoyo Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang masih menjadi primadona warga menjalankan tradisi Padusan, menjelang Ramadan, Rabu (22/3).
- Ini Tata Cara Berkunjung ke Museum Kota Lama Semarang
- Selama Nataru, 469.369 Wisatawan Sambangi Kota Semarang
- Tingkatkan Kunjungan Wisatawan di Kota Semarang
Baca Juga
Terbukti, H-1 Ramadan dimulai warga memadati Sendang Senjoyo dari berbagai penjuru.
Pintu masuk pun macet. Kendaraan roda dua dan empat terlihat pada merayap. Sekelompok pemuda Karang Taruna yang digerakan 'mencegat' menyodorkan tiket masuk yang ingin menuju Sendang Senjoyo.
Tak hanya sekedar menunaikan tradisi Padusan yakni membersihkan diri memasuki bulan Suci Ramadan ada juga warga sekedar menikmati tiap sudut Sendang Senjoyo yang perlahan di tata apik.
Padusan sendiri dalam tradisi Jawa, mandi atau berendam di dalam air. Padusan yang juga diartikan mensucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.
Dan rata-rata yang dipilih adalah mata air atau warga setempat menyebut sebagai Tuk atau Sendang.
Tuk Umbul Sanjoyo sudah dari jaman kerajaan Jawa kuno, dikenal sebagai pemandian raja-raja sebagai besar di pulau Jawa ini.
Bahkan, legenda Joko Tingkir pun memilih Umbul Sanjoyo sebagai tempat bertapa selain 'kungkum'.
Dinamakan Senjoyo karena ada kaitannya dengan Raja Sanjaya. Lokasi kolam yang berada di
Sendang Senjoyo ini berbatasan dengan Kota Salatiga. Sejumlah pohon besar yang masih berdiri kokoh, menandakan sejarah tak lengkap oleh waktu. Pasalnya, Hingga saat ini masyarakat masih mempercayai Umbul Sanjoyo masih dikaitkan dengan pemandian kramat.
Dan menjelang Ramadan, Umbul Senjoyo Kabupaten Semarang dipadati wisatawan sebagian besar domestik.
Nayla (35) warga Ampel, Boyolali salah satunya. Ia datang bersama keluarga untuk melaksanakan padusan.
"Sudah tradisi, sehari menjelang Ramadan datang kememilih Umbul Sanjoyo sekedar berenang dan mandi besar," kata Nayla ditemui menikmati semua hiburan yang ada.
Meski tak lagi menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Warga yang datang juga ingin menikmati libur bertepatan dengan Perayaan Nyepi.
"Hari ini libur nasional Perayaan Nyepi berbarengan memasuki Puasa, jadi warga yang datang membludak," ungkap seorang petugas Linmas.
Kepala Desa Tegalwaton, Tri Wuryanto belum dapat dikonfirmasi berapa jumlah tiket terjual.
Meski demikian, sejumlah keamanan dari Polsek dan Koramil ikut melakukan pengamanan di kawasan Umbul Senjoyo termasuk pengaturan arus lalu keluar masuk kendaraan pengunjung.
- Bioskop Semarang Sudah Buka, Kapasitas Studio Dibatasi Hanya 50 Persen
- KSP: Pengembangan DPSP Borobudur Terus Dilanjutkan
- OTW Kembali Digelar, tiket.com Beri Diskon untuk Destinasi Sensasional