Menanam Asa, Menjaga Alam dengan Bibit Rasamala

Inisiasi Alumni Fahutan IPB Angkatan 49 Jaga Ekosistem Pelestarian Alam
Istimewa
Istimewa

Rasamala (Altingia excelsa), merupakan jenis tanaman khas pegunungan di Pulau Jawa. Tanaman ini dikenal sebagai salah satu spesies yang memiliki kontribusi besar dalam menyerap karbon, memperbaiki kualitas udara, menjaga ketersediaan sumber air, dan mendukung keberlanjutan ekosistem di kawasan hutan.

Karena itu, wajar jika kemudian pohon Rasamala, menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan konservasi hutan. Karena itu pula, Alumni Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB University angkatan 49 berinisiasi untuk melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan dengan melakukan penanaman pohon Rasamala di wilayah kawasan konservasi Taman Nasional.

“Hutan bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga sumber kehidupan yang tak tergantikan. Dengan menjaga hutan, kita tidak hanya menjaga alam, tetapi juga masa depan kita bersama,” kata Sabiq Rijal Amrulloh, perwakilan dari Alumni Fahutan IPB 49 dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/11).

Sebagai langkah awal,  Alumni Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB University angkatan 49 melakukan penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 November di wilayah Kelompok Tani Hutan (KTH) Jagaraksa, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/11) lalu.

“Dengan mengambil tema ‘Menanam Asa, Menjaga Alam’ mencerminkan semangat dan harapan kami untuk terus menjadi bagian dari solusi dalam menjaga lingkungan. Dengan menanam 62 bibit pohon rasamala, kami berharap langkah kecil ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kelestarian hutan, ekosistem, dan masyarakat sekitar,” ungkap Sabiq.

Sabiq juga mengatakan, dalam jangka panjang, pohon-pohon yang ditanam diharapkan dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim, mengurangi risiko bencana ekologi seperti tanah longsor dan kekeringan, serta meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan konservasi Taman Nasional.

“Melalui kegiatan ini, Alumni Fahutan IPB 49 ingin menginspirasi masyarakat luas, khususnya generasi muda, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan memahami pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan manusia,” tandasnya.

Sementara itu, Kang Suhendar, Sekretaris KTH Jagaraksa, memberikan apresiasi kepada para alumni Fahutan IPB dan pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pelestarian alam bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat lokal dan generasi muda.

“Kegiatan ini sangat penting, tidak hanya untuk menambah jumlah pohon di kawasan konservasi, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan. Kolaborasi dengan Fahutan IPB 49 dan Rimbaraya Indonesia ini kami harapkan terus berlanjut, sehingga dapat menjadi contoh bagi kelompok-kelompok lain untuk turut menjaga kelestarian alam,” pungkasnya.