Petani jaman sekarang didorong untuk bertani dalam skala ekonomis, agar mampu memberikan kesejahteraan dan bisa bersaing dengan usaha besar.
- Kunjungi Demak, KPI Puji Radio RSKW
- Semula Seperti Kolam, Jalan Demangsari–Bulurejo Kebumen Kini Mulus
- Polres Karanganyar Mutasi Pejabat, Salah Satunya Kapolsek Jumapolo
Baca Juga
Untuk itulah petani didorong untuk berkoperasi, sehingga mampu meningkatkan hasil pertanian.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Teten Masduki saat membuka Musyawarah Wilayah Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia Jawa Tengah, di Desa Wonosari kecamatan Pegandon.
Teten mengatakan bahwa petani sudah tidak lagi bertani secara tradisional saja.
"Petani harus mampu menghasilkan pertanian ekonomis sehingga mampu bersaing dengan usaha-usaha besar. Untuk itulah petani sudah saatnya didorong untuk berkoperasi sehingga mampu menghasilkan produk yang ekonomis. Ini harus dilakukan demi meningkatkan pendapatan petani," katanya.
Dengan koperasi ini, petani akan bekerjasama menghasilkan komoditi pertanian yang akan memenuhi kebutuhan pasar lokal dan luar negeri.
"Pemerintah sudah memudahkan selain memberikan hak pengelolaan juga bantuan modal serta pendampingan yang nantinya dihubungkan dengan pasar baik lokal maupun luar negeri," jelasnya.
Sementara Ketua Gema Perhutanan Sosial Indonesia Jawa Tengah, Siti Fikria mengatakan, ke depan usaha perhutanan sosial seperti menaman jagung, serai dan komoditi pertanian lainnya akan dalam bentuk koperasi.
Saat ini di seluruh pulau Jawa sudah terbentuk 22 koperasi dan akan digabungkan setiap kabupaten sebagai induk hingga tingkat nasional," katanya.
Dia menambahkan, koperasi yang ada di tingkat nasional mencarikan pembiayaan dan lainnya.
"Nantinya petani harus pintar sehingga tidak sekedar menanam saja tetapi melihat peluang pasar yang ada baik lokal maupun luar negeri," katanya.
- Wapres akan Kunjungi Pasar Johar dan Rumah Pelita
- Pemkot Salatiga Belum Akan Izinkan Tempat Hiburan Buka
- Satgas Covid 19 Jepara Klaim PPKM Darurat Turunkan Kasus Aktif Hingga 65 Persen