Pemerintah Indonesia dan Brunei Darussalam sepakat menuntaskan nota kesepahaman tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
- Sidang Mbak Ita, Saksi : Tidak Pernah Transfer ke Bapak
- Raih Penghargaan dari KPK, Bupati Wonogiri Makin 'Nafsu' Cegah Korupsi
- DPRD Kota Pekalongan Gelar Sosialisasi Kamus Usulan Pokir
Baca Juga
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai menyambut kedatangan Menlu Brunei, Erywan Yusof di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (20/7) seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
"MoU masalah penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia. Ini penting sekali karena kalau dilihat dari segi jumlah ini banyak ya. Mayoritas dari 82-83 ribu WNI di Brunei adalah pekerja. Nah kalau dilihat dari komposisi penduduk Brunei sendiri, ini sudah sekitar satu per lima dari total penduduk Brunei," ujar Retno kepada wartawan.
Agenda kedatangan Menlu Brunei tersebut merupakan tindak lanjut dari Sultan Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah yang berkunjung ke Indonesia pada Mei lalu.
"Kita bisa lihat seberapa pentingnya MoU ini bisa diselesaikan. Nah pada saat Sultan berkunjung ke Indonesia Mei lalu, Sultan sendiri yang menyampaikan pentingnya segera selesaikan. Oleh karena itu tadi saya dorong agar MoU betul-betul dapat segera diselesaikan," tuturnya.
Dari kesepakatan tersebut, pemerintah Brunei telah menyatakan sanggup untuk menyelesaikannya sebelum akhir tahun ini.
"Paling tidak timeline itu akan jadi patokan untuk dorong negosiasi dapat diintesifkan," tandas Menlu Retno.
- Sidang Mbak Ita, Saksi : Tidak Pernah Transfer ke Bapak
- Raih Penghargaan dari KPK, Bupati Wonogiri Makin 'Nafsu' Cegah Korupsi
- DPRD Kota Pekalongan Gelar Sosialisasi Kamus Usulan Pokir