Keberhasilan Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk periode
2019-2020 adalah buah kerja sama lembaga-lembaga negara.
- Olahraga Bersama POLRI-TNI Sambut Hari Bhayangkara
- Musyawarah Kabupaten IX PMI Banjarnegara Resmi Dibuka
- PJ Bupati Kudus ‘Gila’ Penghargaan, Pamer Konsep Desa Cerdas Malah Diganjar Anugerah
Baca Juga
"Pada intinya kita bekerja sekeras mungkin dan semaksimal mungkin. Alhamdullilah minggu yang lalu kita menang dalam pemilihan DK PBB," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di kediaman dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (15/6) seperti dikutip dari Kantor Berita Politik
Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergitas diplomasi dari tingkat kepresidenan sampai tingkat parlemen.
"Intinya, kami semua, seluruh jajaran diplomat berusaha untuk bekerja sekuat mungkin. Yang lebih menguntungkan kita adalah sekarang kita bekerja dan bersinergi. Itu enak sekali sehingga memudahkan kita untuk mencapai tujuan," tambah Retno.
Ditunjuknya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB ini dilakukan melalui pemungutan suara (voting) di Majelis Umum PBB yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada Jumat (8/6) waktu setempat.
Dalam pemilhan suara tersebut, Indonesia mengalahkan mengalahkan Maladewa yang memperoleh 46 suara dari 190 negara anggota PBB yang memberikan suara.
Selain Indonesia ada empat negara anggota PBB lainnya yang terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020. Yakni Afrika Selatan untuk grup kawasan Afrika, Republik Dominika untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia. Kemudian Jerman dan Belgia untuk kawasan Eropa Barat dan negara lain.
Setelah terpilih, Indonesia akan resmi mengisi kursi DK PBB terhitung pada 1 Januari 2019.
- Berikan Edukasi, KPK Minta Masyarakat Ikut Awasi Potensi Korupsi Saat Pilkada
- ‘Si Mega Ruber’, Upaya Jateng Perkuat Keamanan Informasi
- Wabup Tegal Siap Laksanakan Safari Ramadhan ke 18 Kecamatan