Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menyambangi Jawa Tengah (Jateng). Dalam kunjungannya kali ini, Mentan menyambangi Kabupaten Grobogan, Kamis (21/03).
- Bupati Rembang Harno Ajukan Lima Proyek Kepada Pemprov Jateng
- Bupati Purbalingga: Hari Otonomi Daerah Ke-29 Harus Diikuti Reformasi Birokrasi
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tunggu Peran Anak-anak Muda Kelola Pertanian Kreatif
Baca Juga
Kedatangan Mentan dimanfaatkan Bupati Grobogan Sri Sumarni untuk menyampaikan keluhan para petani di Grobogan.
Menteri Amran tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB. Tempat kehadirannya adalah di area persawahan Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang berjarak 1.5 kilometer dari Jalan Raya Purwodadi-Semarang.
Untuk sampai di lokasi, para pejabat hingga awak media dibonceng motor listrik oleh personel TNI, sementara Menteri Amran lebih memilih mengendarai sendiri motor tersebut.
Begitu tiba di lokasi yang dituju, Amran langsung mengecek pompa yang sedang menyala mengalirkan air dari kali mati ke saluran irigasi dan persawahan warga.
Bupati Grobogan Sri Sumarni memaparkan Kabupaten Grobogan merupakan lumbung pangan di Jawa Tengah yang memiliki luas lahan 83.000 hektar yang terdiri 45% sawah irigasi dan 55% sawah tadah hujan. Totalnya adalah komoditas unggulan padi, jagung, kedelai, bawang merah, pisang, tebu dan tembakau.
Dikatakan, dalam 5 tahun terakhir ini produksi padi rata-rata mencapai 800.000 ton dan berperan sebagai peringkat 1 Provinsi Jawa Tengah serta Peringkat 7 Nasional.
"Selain itu, Kabupaten Grobogan juga penghasil komoditas jagung dan kedelai yang terbesar dalam skala nasional," terang Sri Sumarni, Kamis (21/03) siang.
Usai mengutarakan hal itu, Bupati Sri Sumarni pun mengutarakan berbagai keluhan petani saat ini, mulai persoalan puso, hingga pupuk yang sulit didapatkan petani.
"Ini ada dari Pupuk Indonesia ya. Saya minta penyaluran bisa dipersingkat, tidak bertele-tele, berbelit-belit. Karena petani ini tahunya ada duit, dapet pupuk," ujar bupati.
Dia memaparkan, para petani saat ini cukup kerepotan dengan metode penyaluran pupuk. Setelah kartu tani dievaluasi, memang kini bisa menebus pupuk dengan KTP, namun harus ada rekomendasi.
"Dulu ada kartu tani, sekarang bisa dengan KTP, tetapi harus rekomendasi kepala desa, rekomendasi penyuluh lapangan, rekomendasi pengecer dan sebagainya. Ini panjang sekali. Tolong dipangkas, jangan berbelit-belit," ungkapnya.
Dia berharap pupuk organik menjadi salah satu pupuk yang mendapatkan subsidi dari pemerintah agar sawah di Grobogan dapat terjaga kesuburannya.
"Sebenarnya petani kita sudah mulai terbiasa menggunakan pupuk organik untuk kesuburan tanah dan meningkatkan produksi," imbuhnya.
Bupati Sri Sumarni juga meminta agar Mentan Amran bisa lebih memperhatikan para petani Grobogan agar produktifitas meningkat. Terlebih banyak lahan petani puso imbas El Nino dan banjir.
- Bupati Rembang Harno Ajukan Lima Proyek Kepada Pemprov Jateng
- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
- Tunggu Jadwal Dari BKN, BKD Rembang Akan Gelar Tes Kompetensi P3K