Menunggu Satu Jam, Warga Grobogan Menangis Karena Tak Kebagian Beras

Warga Menangis Lantaran Tidak Kebagian Beras SPHP, Selasa (26/02). Foto: Rubadi/RMOLJateng
Warga Menangis Lantaran Tidak Kebagian Beras SPHP, Selasa (26/02). Foto: Rubadi/RMOLJateng

Seorang warga Grobogan menangis saat sedih akibat tak kebagian beras murah saat pasar murah digelar di halaman Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah. 


Brigita (30) tak kuasa menahan air mata lantaran sudah berdesakan namun tak dapat jatah beras SPHP. Ia mengaku meninggalkan putranya yang berusia dua bulan demi mendapatkan beras murah tersebut. 

"Tidak kebagian. Karena yang dapat antrean, banyak yang membeli 10 kilogram, jadi 'ndak kebagian. Padahal sudah menunggu satu jam," keluhnya.

Setiap warga hanya diperbolehkan membeli 10 kilogram beras karena banyaknya warga yang berebut untuk mendapatkan beras murah tersebut.

Lantaran saling berebut para warga menjadi saling dorong, sehingga ada anak kecil yang turut diajak ke lokasi sempat terhimpit. Bahkan, seorang ibu hamil terjatuh saat antre berdesakan. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan menggelar operasi pasar sebanyak 3 ton beras murah bertujuan untuk menstabilkan harga beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp51.000 per lima kilogram. 

Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Grobogan, Pradana Setiawan mengaku, dalam operasi pasar beras murah digelar menyediakan sebanyak tiga ton beras murah atau 600 paket beras kemasan. Beras SPHP tersebut dijual dengan harga Rp10.200 per kilogramnya. 

Ia menyebutkan harga eceran tertinggi beras SPHP di tingkat pengecer dengan harga Rp11.100 untuk beras di pasar. 

"Ke depannya pihak pemerintah daerah akan menggelar operasi pasar beras murah secara berkala  dengan menyediakan 3 ton setiap operasi pasar guna menstabilkan harga beras," terangnya. 

Dia berharap beras SPHP bisa dinikmati warga untuk mencukupi kebutuhan warga.