APERNAS Terima Alokasi 4.900 Unit Rumah Bersubsidi 

Ketua APERNAS, Zulfakar, Saat Rakernas V Di The Sunan Hotel Solo. Foto: Almira Nindya/RMOLJateng
Ketua APERNAS, Zulfakar, Saat Rakernas V Di The Sunan Hotel Solo. Foto: Almira Nindya/RMOLJateng

Pemerintah terus menggenjot ketersediaan rumah sehat untuk masyarakat salah satunya dengan program rumah subsidi. Selain itu pemerintah juga mengedukasi masyarakat untuk memilih pengembang yang terpercaya dan resmi diakui pemerintah. 


Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional (APERNAS) di Solo, yang digelar 22-24 Februari 2024.

"APERNAS dipercaya pemerintah ikut menyediakan rumah bersubsidi untuk masyarakat, tahun ini kami mendapat alokasi 4.900 untuk seluruh Indonesia," ungkap Ketua Umum APERNAS Zulfakar, Jumat (23/02) malam.

Disampaikan Zulfakar, semula APERNAS hanya berorientasi pada pembangunan rumah sederhana saja, namun kini dalam Rakernas ada sosialisasi perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). AD/ART ini menunjukkan APERNAS merambah rumah komersil, apartemen dan rumah susun.

"Penekanan dalam rakernas saat ini, APERNAS tidak lagi berorentasi pada pembangunan rumah subsidi saja namun sudah menyeluruh seperti rumah komersial, rumah susun, dan apartemen yang semua itu diatur dalam perubahan anggaran dasar,” ujarnya.

Rakernas V kali ini diikuti perwakilan seluruh Indonesia dengan agenda utama membahas program kerja dan evaluasi yang selalu dilakukan diawal tahun, juga peringatan Hari Ulang Tahun ke 15 APERNAS.

"Kami juga mengundang stakeholder mitra seperti perbankan dan pemerintah dalam hal perizinan. Sekaligus ajang sosialisasi perubahan AD ART kami tersebut," imbuh Zulfakar.

Sementara itu, Ketua APERNAS Solo Raya Salatiga, Budiyono menambahkan jika peminat rumah subdidi cukup banyak.

“Peminat rumah subsidi di wilayah Solo Raya sendiri cukup banyak, seperti beli kacang goreng, bahkan untuk mendapatkan rumah subsidi harus indent terlebih dahulu. Karena saat ini prosesnya sangat mudah dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit dan harganya juga sangat murah,” kata Budiyono.

Diakui Budiyono, untuk wilayah kota Solo tidak memungkinkan didirikan rumah subsidi karena harga tanah tinggi, sejumlah lokasi yang menyediakan diantaranya Boyolali, Karanganyar dan Sukoharjo, yang berbatasan langsung dengan Kota Solo.

“Di kota Solo Raya sendiri sering dikombinasikan antara perumahan subsidi dan komersial dan peminatnya tersebar mulai dari Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar,” kata Budiyono, saat penutupan Sabtu (24/02).

Lebih lanjut dikatakan Budiyono, APERNAS itu sama dengan pengembang lainnya seperti REI, dan APERSI. Artinya secara resmi ditunjuk pemerintah sebagai penyedia rumah bersubsidi. 

"Kami juga sampaikan pada masyarakat konsumen perumahan dalam memanfaatkan momen program rumah bersubsidi, agar lebih berhati-hati dan memilih pengembang yang resmi dan terdaftar dalam asosiasi perumahan, selain terjamin kualitasnya juga keamanan penyaluran kreditnya. Karena pasti diback up bank terpercaya pemerintah," pungkas Budiyono.