Menyantap Rice Bowl dan Menyesap Kopi Bakar di Sarang Buaya

Pengunjung menikmati kopi bakar di Sarang Buaya. Dok
Pengunjung menikmati kopi bakar di Sarang Buaya. Dok

Penamaan unik menjadi daya pikat bagi pengelola kuliner memikat pelanggan. Seperti dilakukan Pemilik Rizal Khaliq saat membuka usaha kuliner di Kota Semarang.


Filosofi ini dituangkan menjadi sebuah konsep outlet atau restoran baru saja diresmikan dan dibuka untuk umum.

“Harapannya masyarakat bisa menikmati pelayanan dan menu disajikan Sarang Buaya akan selalu setia kembali ke Sarang Buaya seperti sifat buaya selalu setia,” ungkap Rizal, Minggu (6/11).

Di tempat itu, disediakan menu Rice Bowl dan Kopi Bakar  terletak di Kartika Grand Bistro Museum Mandala Tugu Muda Semarang Jawa Tengah. Restoran tampil mencolok dengan warna biru muda serta desain interior berbeda. Alhasil, restoran ini tampil lain dan paling mudah dikenali.

“Saya memilih menu Rice Bowl karena menu ini sangat enak dan disukai oleh hampir semua kalangan usia,” kata dia.

Pilihan menu rice bowl mulai dari Slim Meat berbahan dasar daging burger tipis, FishTak berbahan dasar ikan kakap, Si Kaki Naga berbahan dasar olahan daging ayam, See Vekado berbahan dasar ikan salmon dan sayuran.

Sarang Buaya juga menyuguhkan hidangan kopi sangat unik jarang sekali ditemui di tempat tempat kopi lainnya. Tema kopi bakar,

adalah sebuah proses pembuatan minuman kopi panas dengan teknik pembuatan unik yaitu dibakar langsung menggunakan pasir.

“Setiap kopi dihidangkan layaknya sebuah menu makanan special disajikan oleh seorang chef bintang lima,” ucap dia.

Konsep Buaya lainnya akan hadir di kota-kota lain dan dengan tingkatan konsep Sarang Buaya berbeda. Seperti “Biangnya Sarang Buaya” akan menyajikan menu makanan dan minuman lebih bervariasi,

“Sarang Buaya Terminal Minuman dan Musik akan menyajikan lebih banyak variasi minuman dan “Sarang Buaya Express” akan menyajikan menu makanan dan minuman lebih sederhana,” ungkap dia.