Merapi Status Siaga, Pemkab Boyolali Siagakan Truk dan Lokasi Pengungsian Tiga Desa

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan ageologi, resmi mengumumkan status Gunung Merapi naik dari waspada ke siaga mulai Kamis (5/11).


Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan ageologi, resmi mengumumkan status Gunung Merapi naik dari waspada ke siaga mulai Kamis (5/11).

Surat resmi tersebut dikirimkan pada tujuh pimpinan, yakni kepala BNPB, Gubernur DI Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah, Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Boyolali dan Bupati Magelang.

Menyikapi status gunung Merapi pada level siaga, Pemkab Boyolali menyatakan telah siap, jika Merapi erupsi dan masyarakat harus dievakuasi sewaktu-waktu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, menyatakan pihaknya langsung mengirimkan armada truk ke Selo untuk evakuasi warga jika sewaktu-waktu harus diungsikan. Pihaknya juga mengimbau, saat ini warga di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Merapi untuk bersiaga dan mengemasi surat-surat penting dan uangnya.

"Ada tiga desa yang masuk daerah rawan. Yakni desa Klakah, desa Tlogolele dan Jrakah. Hari ini kita kirim truk ke atas (Selo), nanti kalau ada apa-apa, truk-nya BPBD bisa langsung digunakan," ujar Masruri, Kamis (5/11).

Sementara baru satu truk yang standby diatas, yakni dikirim ke Desa Klakah, Kecamatan Selo. Sedangkan untuk Desa Tlogolele dan Jrakah, belum minta kiriman armada.

Di Desa Tlogolele, banyak warga yang memiliki kendaraan mobil yang siap digunakan untuk mengangkut warga. Bahkan jika dalam kondisi seperti ini, semua mobil milik warga sudah menghadap ke jalan. Sehingga bisa gerak cepat, jika sewaktu-waktu diperintahkan mengungsi.

"Untuk logistik melalui BPBD sudah kita siapkan. Masker dan logistik lainnya sudah siap. Logistik kita cukuplah," imbuh Masruri.

Pihaknya juga telah memerintahkan kepada para camat disekitar Merapi untuk berkoordinasi dengan para kepala desa. Di Boyolali, ada tiga desa yang masuk wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III erupsi Merapi. Yaitu Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah, semuanya di Kecamatan Selo. Tiga desa itu diperkirakan masuk daerah bahaya erupsi Merapi.

Daerah di Boyolali yang diperkirakan masuk kawasan bahaya, Desa Tlogolele ada tiga dukuh, yakni Stabelan, Takeran dan Belang. Kemudian Desa Klakah yakni Dukuh Sumber, Bakalan, Bangunsari dan Klakah Duwur. Sedangkan Desa Jrakah yaitu Desa Sepi dan Jarak.

Untuk lokasi pengungsian, Masruri menyatakan, ketiga desa tersebut sudah memiliki sister village atau desa bersaudara. Untuk Desa Tlogolele, pengungsiannya ke Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Kemudian untuk Desa Klakah ke Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Desa Jrakah ke Desa Karanggeneng, Boyolali Kota.

"Untuk jalan evakuasi Insya Allah sudah tidak ada hambatanlah kita, kepada warga untuk siaga dan meningkatkan kewaspadaan," tandasnya.