. Ada yang spesial dalam event tahunan Solo Great Sale 2020 yang digelar selama sebulan penuh mulai 1-29 Februari 2020.
- Dihantui Badai PHK Pekerja, Disnaker Jateng Optimis Investasi Tunjukkan Hasil Positif
- Pertumbuhan Ekonomi Positif, Literasi Keuangan Meningkat
- Pembentukan Koperasi Merah Putih Wonogiri, Bukan Bertahap Tapi Serentak
Baca Juga
Yakni mulai digunakan transaksi non tunai dengan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
"Solo Great Sale tahun ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo turut serta berpartisipasi dengan mengadakan Lomba Pasar Tradisional Non Tunai, yang akan dilaksanakan selama periode bulan Februari Tahun 2020," kata Bambang Pramono, Kepala Bank Indonesia Surakarta, Minggu (2/2/2020).
Kalender Event Kota Surakarta yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surakarta berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan KADIN ini digelar dalam rangkaian HUT Kota Surakarta, sekaligus mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Kegiatan Solo Great Sale 2020 bertujuan untuk mendongkrak perekonomian di Wilayah Solo Raya yang pada saat ini kondisinya sedang dalam keadaan Low Season, di bulan Februari.
Dalam Lomba Pasar Tradisional tersebut akan dikuti oleh seluruh Pasar Tradisional yang ada di Kota Surakarta, yang berjumlah 44 (empat puluh empat) Pasar, yang terbagi menjadi Pasar kelas 1, Pasar kelas 2, dan Pasar kelas 3.
"Lomba Pasar Tradisional selain meningkatkan daya beli masyarakat juga untuk membudayakan masyarakat untuk bertransaksi non tunai dengan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)," imbuhnya.
Diketahui, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia PADG No.21/16/PADG/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk pembayaran, mulai Januari 2020 seluruh merchant wajib menggunakan QRIS.
QRIS adalah standar nasional QR Code pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia, QRIS sangat praktis karena merchant cukup memasang satu macam QR Code yaitu QRIS yang dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi yang dimiliki konsumen.
Terdapat tiga kategori dalam lomba pasar tradisional yaitu kategori pengelolaan pasar terbaik, kategori transaksi non tunai dan kategori e-retribusi pasar.
Masing-masing kategori tersebut akan diambil 3 Juara yang hadiahnya akan disediakan Bank Indonesia.
Untuk kategori transaksi non tunai dan kategori e-retribusi pasar terdapat salah satu kriteria penilaian yaitu banyaknya pedagang yang memasang QRIS di pasar tradisional tersebut.
"Dengan adanya lomba tersebut, diharapkan masyarakat semakin mengetahui tentang QRIS dan manfaatnya serta semakin banyak transaksi yang dilakukan secara non tunai terutama menggunakan QRIS," tandas Bambang.
- Terus Monitor PPKM Luar Jawa-Bali, Airlangga Pastikan Pasokan Obat Dan Oksigen Aman
- WOM Finance Salurkan Pembiayaan Rp4,3 T di Sepanjang 2023
- Luhut Nilai Perang Dagang Berpeluang Menguntungkan Indonesia