Milad 20 Tahun, Solopeduli Gelar Konser Amal Untuk Pembangunan SMK

Program pembangunan sekolah SMK Gratis Solopeduli menjadi prioritas utama untuk segera dibangun gedung baru. Pasalnya gedung sekolah yang saat ini ditempati  masih menyewa di lahan milik Pemerintah Kota Solo.


Direktur Utama yang juga ketua Yayasan Solopeduli, Sidik Anshori sampaikan mengingat kebutuhan siswa-siswi akan sekolah yang memiliki infrastruktur gedung yang standar dan nyaman.

Seperti tempat uji kompetensi, bengkel yang standar dan teaching factory, tempat ibadah yang layak dan cukup untuk menampung seluruh siswa.

"Saat ini Sekolah SMK Gratis Solopeduli belum mempunyai gedung dan ruangan yang standar, masih menyewa ke Pemkot," jelasnya, Minggu (13/10).

Padahal, sekolah memerlukan lokasi yang lebih luas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Seperti pembelajaran teknik komputer jaringan dengan spesifikasi teknologi yang minim dan harus bergantian antar siswa.

"Dengan mendidik generasi, kami berharap akan menjadi penerus yang kuat, cerdas, dan mandiri tanpa membebani orang lain,"  terang Sidik Anshori.

Saat ini Solopeduli sudah memiliki lahan seluas  3000 meter untuk dijadikan lokasi sekolah. Namun untuk pembangunannya pastinya memerlukan dana yang tidak sedikit. Sehingga perlu peran dari donatur untuk bisa membantu mewujudkan berdirinya gedung sekolah baru milik sendiri.

"Biaya pembangunan gedung sekolah perlu dana sekitar  Rp. 5 miliar, tidak mungkin kami bisa membiayai sendiri tanpa bantuan dari donatur yang selama ini banyak membantu," imbuhnya.

Dengan  Filosofi Solopeduli yakni menghadirkan layanan gratis dan paripurna untuk masyarakat dhuafa sejak  belum lahir hingga meninggal dunia seluruh program yang dijalankan ini untuk membantu kaum dhuafa. 

Program-program tersebut antara lain program kesehatan, pendidikan gratis, pesantren tingkat SMP dan SMK, program LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) berupa setir mobil gratis dan pelatihan komputer. Termasuk melakukan aksi kemanusiaan pada saat terjadi bencana di tanah air.