Kemegahan Stadion Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah menjadi saksi lahirnya bibit – bibit atlet panahan potensial, yang diharapkan kelak mampu menorehkan prestasi gemilang di panggung internasional.
- Tim SDUT Bumi Kartini Jepara Hattrick Juarai Milklife Soccer Chalenge Series 3
- 1.886 Pesepakbola Pelajar Putri Adu Talenta di Milklife Soccer Challenge Kudus Series 3
- Kali Pertama Digelar di Kudus, MilkLife Archery Challenge 2024 Diserbu Ratusan Pemanah Cilik
Baca Juga
Melalui kejuaraan MilkLife Archery Challenge 2024 yang digelar selama empat hari sejak Kamis (22/8) hingga Minggu (25/8), tak kurang dari 357 pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dari tujuh kabupaten di Jawa Tengah beradu kemampuan melepaskan anak panah.
Berbagai keseruan tersaji di arena pertandingan, saat digelar partai final turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation, MilkLife dan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kudus yang diadakan Minggu (25/8).
Sejumlah peserta yang turun dalam tiga nomor yang dipertandingkan yakni PVC KU 10, PVC KU 12, dan Nasional (Standar Bow) KU 12 baik putra dan putri, saling meningkatkan daya juang, konsentrasi dan mental demi meraih podium tertinggi.
Di nomor pertandingan PVC KU 10 Putra, Rhymonda Felix Alviero dari SDIT Al-Ikhlas Tlogowungu Kabupaten Pati sukses menjadi jawara. Felix mengalahkan Yudhistira Putra W dari SDIT Umar Bin Khathab Juwana Pati, dengan set point 6-0 (84-76).
Sedangkan di sektor putri, hasil mentereng ditorehkan oleh Arista Adinda Zahrani dari SDN Tondokerto Kota Pati, yang membukukan set point 6-0 (81-65) atas lawannya Annisa Farzana Afia dari MI NU BanatKudus dan berhak merebut titel kampiun.
Beralih ke kategori PVC KU 12, di nomor putra, Muhammad Zahfa Rafi Arrosyid dari SDIT Umar Bin Khathab Kudus berhasil mengandaskan Muhammad Fahri dari SD 1 Bae Kudus dengan set point 7-1 (107-102).
Selanjutnya pada sektor putri, Ayudya Zaqiya dari MI NU Banat Kudus akhirnya bisa tersenyum lebar, setelah memastikan diri menjadi juara dengan set point 7-3 (132-128) atas Fia Anatasya dari SD 1 Burikan Kudus.
Shakila Queena Elrakha dari SDUT Bumi Kartini Jepara juara nasional standar bow KU 112 dan disusul Cahaya Niva Sridewi dari SD Muhammadiyah 1 Wonogiri. (istimewa)
Namun atmosfer perebutan gelar juara yang lebih kompetitif, terjadi di kategori Nasional (Standar Bow) KU 12. Di nomor putri, dominasi Shakila Queena Elrakha dari SDUT Bumi Kartini Jepara atas lawannya Cahaya Niva Sridewi dari SD Muhammadiyah 1 Wonogiri tak terbendung dengan mencetak set point 6-0 (87-73).
Adapun di sektor putra, Chalief Danesh Barana Setya dari SDN Geritan Kota Pati, berhasil mengalahkan perlawanan Muhammad Kenzie Bushido dari SDIT Al Huda Wonogiri dengan perolehan set point 6-2 (115-111).
“Saya senang banget bisa juara satu di kejuaraan ini. Pas final tadi, tantangannya memang dari kondisi lapangan yang tiba-tiba angin kencang,” ungkap Shakila Queena Elrakha.
Siswi SDUT Bumi Kartini Kota Jepara ini mengakui lawan tanding yang harus ia hadapi juga tidak mudah. Sebab ia pernah bertemu dalam dua kali di kompetisi sebelumnya.
“Jadi persiapannya harus lebih matang sebelum tanding. Semoga dari sini saya bisa menang terus,” ucap Shakila sambil menggenggam erat piala yang ia peroleh.
Tak hanya aduan perorangan, MilkLife Archery Chalenge 2024 juga mempertandingkan format beregu yang membela nama sekolah masing-masing.
Dalam kompetisi perorangan itu, SD 1 Burikan Kudus menjadi juara beregu di kategori PVC KU-10 Putra dan PVC KU-10 Putri. Selanjutnya disusul SDIT Umar Bin Khathab Kudus (PVC KU-12 Putra, PVC KU-12 Putri dan Nasional KU-12 Putri) dan SDIT Al Huda Wonogiri (Nasional KU-12 Putra).
Tentu dengan hasil gemilang tersebut, membawa SDIT Umar Bin Khathab Kudus sukses meraih gelar Juara Umum kategori Nasional KU-12.
Tak kurang dari 357 pelajar MI dan SD dari tujuh kabupaten di Jawa Tengah beradu kemampuan melepaskan anak panah di Milklife Achery Challenge 2024. (istimewa)
Dalam kesempatan yang sama, Legenda Panahan Indonesia, Lilies Handayani mengaku bangga dengan torehan prestasi yang dicapai peserta dalam MilkLife Archery Challenge 2024 di Kudus kali ini.
Ratusan pelajar yang ambil bagian dalam turnamen tersebut, merupakan angin segar untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga panahan Indonesia di panggung dunia pada masa mendatang.
“Saya optimistis, dari ratusan peserta ini pasti ada yang bisa jadi atlet profesional dan menembus Pelatnas, sehingga bisa membela Indonesia di kejuaraan level dunia,” terangnya berbinar.
Lilis tentu sangat ikhlas dan bersyukur, jika ada atlet panahan yang bisa melewati prestasi emas saat bertanding di Olimpiade 36 tahun lalu,” ujar Lilies yang merupakan salah satu anggota 3 Srikandi yang juga peraih medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge 2024 bertujuan menumbuhkan kecintaan masyarakat Kudus dan sekitarnya terhadap cabang olahraga panahan, khususnya di level pelajar.
Yoppy mengapresiasi tingginya antuasiasme peserta pada gelaran perdana turnamen panahan ini.
“Setelah memasyarakatkan sepak bola putri dan atletik, kini kami mengajak seluruh warga Kudus dan sekitarnya untuk mengenal lebih dalam cabang olahraga panahan,” tukasnya.
Yoppy melihat olahraga panahan memiliki potensi untuk mendulang prestasi di level dunia. Meski baru pertama kali, pihaknya bersyukur antusiasme dari guru maupun peserta cukup baik dan melebihi ekspektasi.
“Semoga ini menjadi angin segar yang bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi,” pinta Yoppy.
Menurut Yoppy, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang di level provinsi Jawa Tengah.
Untuk itu, Yoppyia berharap dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi lebih tinggi lagi tak hanya di level Jawa Tengah namun juga nasional.
“Target utama kami, Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah handal. Kami menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional mengalahkan atlet panahan di Solo dan Semarang sudah berpuluh-puluh tahun merajai tiga besar tingkat Jawa Tengah,” tambahnya.
Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak menuturkan, dukungan Djarum Foundation dan MilkLife dengan menyelenggarakan MilkLife Archery Challenge menjadi dorongan semangat bagi para pemangku kepentingan di cabang olahraga panahan untuk meningkatkan prestasi.
Ia optimistis, kegiatan memasyarakatkan olahraga panahan akan berdampak positif terhadap lahirnya atlet-atlet yang kelak membela Indonesia.
Razak mengakui bahwa Jawa Tengah selama ini merupakan barometer bagi olahraga panahan. Hal itu terlihat pada tahun lalu, jumlah atlet yang menghuni Pelatnas dari Jateng sebanyak enam orang.
“Kami berharap dukungan dari Djarum Foundation dan MilkLife ini, semakin banyak suplai atlet dari Jateng ke Pelatnas semakin meningkat yang akan mendorong prestasi cabang olahraga ini di level dunia. Kami juga meminta kepada penyelenggara agar kegiatan ini rutin diadakan,” tutur Abdul Razak.
Bak gayung bersambut, Direktur Marketing Global Dairi Alami sebagai produsen susu MilkLife, Soegiono, mengungkapkan penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge sejalan dengan visi mereka yakni menyehatkan anak Indonesia.
Ia juga berharap dengan rutin menjalani berbagai kegiatan olahraga dan didukung oleh asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang seperti MilkLife, akan melahirkan generasi penerus berprestasi.
“Dalam upaya menyehatkan anak-anak Indonesia melalui produk susu berkualitas, kami berkomitmen bergandeng tangan bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk menggelar turnamen-turnamen yang positif bagi tumbuh kembang anak.
Selain menciptakan kesenangan, lanjut Soegiono, juga menyehatkan generasi masa depan serta melahirkan calon atlet kebanggaan Tanah Air. Termasuk juga di cabang olahraga panahan yang mengawali prestasi Indonesia di kancah Olimpiade.
- Ratusan Pesepakbola Putri Belia Berbakat Berebut Gelar Terbaik
- Warga Gendayakan, Kini Terbebas dari Krisis Air Bersih
- Kudus, Jadi Wakil Indonesia Dikancah Internasional