Minim Kader Perempuan di Legislatif, PDIP Jawa Tengah Gelar Pembekalan Politik

DPD PDIP Jawa Tengah fokus siapkan kader perempuan untuk persiapan menghadapi pemilu 2024. Jateng sebagai kandang banteng perolehan suara dari perempuan kader PDI Perjuangan makin bertambah.  


Untuk mendukung hal tersebut, DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah menggelar pembekalan kader perempuan di Kantor DPC PDI Perjuangan Karanganyar. Pembekalan tersebut diikuti oleh kader perempuan PDIP Karanganyar. 

Fungsionaris DPD PDIP Jawa Tengah Agustina Wilujeng sebut tema kegiatan ini adalah “Perempuan Untuk Anak Negeri Indonesia atau Puan Indonesia. Dimana program tersebut untuk mendorong perempuan lebih memahami politik.  

"Jangan diasumsikan macam-macam. Karena Puan Indonesia itu kepanjangannya Perempuan Untuk Anak Negeri Indonesia. Puan itu (artinya) perempuan," jelas Agustina Wilujeng,  Minggu (24/10) sore.  

Ditambahkan Agustina, pendidikan politik ini dilaksanakan untuk mengumpulkan calon-calon potensial. Meski begitu pendidikan kader politik bagi perempuan ini tidak serta merta mereka (harus) jadi calon legislatif. 

"Jika tidak ingin menjadi caleg, mereka bisa menjadi penggerak di masyarakat. Untuk bantu menyiapkan penyelamatan terhadap generasi muda, dan anak-anak. Bentuk riilnya memberikan dukungan untuk pemenuhan gizi anak dan pencegahan stunting," imbuhnya.  

Agustina Wilujeng juga sebut kader perempuan mempunyai nilai spesifik positif saat berjuang, perempuan lebih setia dan lebih rajin. Lebih banyak mendedikasikan diri karena secara kultur perempuan memiliki anugrah lebih. 

"Saat perempuan sudah mencinta partai maka dia akan melakukan dengan maksimal. Jadi pendidikan kader perempuan ini akan memberikan nilai tambah yg sangat positif bagi partai," tandasnya. 

Ketua DPC PDIP Bagus Selo menambahkan dengan pendidikan politik bagi kader perempuan di PDIP Karanganyar bisa menambah pengetahuan wawasan. Sekaligus  membangkitkan semangat perempuan di struktur PDIP untuk ikut terjun bersama dengan kader yang lain.

"Pendidikan politik diberikan tidak hanya untuk kaum lelaki, tetapi perempuan juga perlu dibekali pendidikan politik yang diharapkan 30% keterlibatan perempuan bisa terpenuhi. Setelahnya diharapkan memberikan kontribusi bagi kabupaten Karanganyar," pungkasnya.