Miris! Monyet-monyet Goa Kreo Sulit Dapat Makan

Waduk Jatibarang Alami Pendangkalan Parah
Monyet-Monyet Di Goa Kreo Sulit Mendapatkan Makanan Dan Pendangkalan Waduk Jatibarang Menjadi Permasalahan Dihadapi Dalam Pengelolaan Pariwisata. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Monyet-Monyet Di Goa Kreo Sulit Mendapatkan Makanan Dan Pendangkalan Waduk Jatibarang Menjadi Permasalahan Dihadapi Dalam Pengelolaan Pariwisata. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Cukup mencengangkan. Ternyata, dari hasil ngobrol bareng dengan tokoh-tokoh di belakang pengelolaan Goa Kreo didapatkan temuan bahwa monyet-monyet penghuni di sana sulit mendapatkan makanan. Selain itu, pendangkalan atau sedimentasi parah di Waduk Jatibarang menjadi permasalahan dihadapi dan sebagai ancaman masyarakat. 


Tokoh setempat, Mbah Rimba, menuturkan pihaknya merasa prihatin dengan pendangkalan di Waduk Jatibarang yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Selama dalam waktu 10 tahun sejak diresmikan, Waduk Jatibarang mengalami permasalahan lingkungan akibat pendangkalan. 

"Belum ada penanganan dari pihak terkait untuk mengatasi pendangkalan. Tetapi, kita warga tinggal puluhan tahun merasakan kalau dibiarkan terus bisa mengancam dan terjadi kerusakan lingkungan lebih parah. Di hutan juga sama, lahan bambunya sekarang rusak sehingga rawan longsor," kata Mbah Rimba saat mengobrol dengan komunitas dan relawan dalam tirakatan 17-an, Jumat (16/08). 

Waduk Jatibarang

Memprihatinkan lagi, Mbah Bejo mengatakan, monyet-monyet penghuni Goa Kreo selama ini jarang mendapatkan makanan. Ratusan penghuni Goa Kreo itu hanya mengandalkan dari para pengunjung. Namun, terkadang makanan diberikan selayaknya manusia, bukan buah-buahan yang menjadi makanan bagi monyet. 

Beruntung baru-baru ini, relawan lintas komunitas bisa mendapatkan kerja sama dengan pihak-pihak luar untuk membantu makanan bagi monyet-monyet di Goa Kreo. 

"Monyet di Goa Kreo ini tidak mempunyai tempat khusus untuk makan. Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan support untuk memberikan kera agar bisa dibantu makanan. Ada donasi Jumat berkah. Agar kera-kera bisa hidup selayaknya manusia tidak makan sembarangan atau bahkan kekurangan makanan," kata Mbah Rimba lagi. 

Kerusakan lingkungan di Waduk Jatibarang juga mengkhawatirkan untuk masyarakat petani di sekitarnya. Menurut Mbah Rimba, pendangkalan waduk dapat menggangu pertanian terutama di musim kemarau panjang mirip sekarang. 

"Menghadapi fenomena musim kemarau kita berharap apa yang sudah kita tanam semoga bermanfaat. Dengan kegiatan, kita harapkan mengembalikan ke alamnya agar tidak merusak alam. Kita bersyukur dan terima kasih ternyata saudara-saudara kita masih peduli dengan Goa Kreo," tambah Mbah Rimba.