Munas Partai Golkar yang akan digelar Desember 2019
mendatang, diharapkan menjadi momentum konsolidasi untuk membangun
persatuan di internal Golkar.
- Kali Ini Ketua Umum Partai Demokrat Bicara Soal Pemasangan Bobby-Teguh Untuk Sumatra Utara 01-02.
- Lakukan Photo Session, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin 'Gatal' duduki Kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang?
- SBY Dan Prabowo Batal Menggelar Pertemuan
Baca Juga
Munas yang akan digelar Desember mendatang diharapkan menjadi momen untuk konsolidasi partai dalam upaya membangun persatuan di internal Golkar," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Selasa (10/9), seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Golkar perlu membangun persatuan di internalnya agar terbangun soliditas yang kuat. "Upaya membangun persatuan di internal Golkar tersebut penting guna memperkuat solidaritas partai," ujar Airlangga.
Dengan soliditas yang kuat, Airlangga meyakini Golkar akan semakin jaya. "Hal ini bertujuan agar Partai Golkar tetap menjadi partai besar dan diperhitungkan," ujar Airlangga.
Sebelumnya, saat menerima deklarasi dukungan Sahabat Muda Airlangga Hartato (SMART) di Four Season Hotel, Jakarta, Sabtu (24/8) lalu, Airlangga juga menyinggung perihal yang sama.
Airlangga mengatakan, Golkar telah tiga kali menggelar Munas yang menimbulkan perpecahan luar biasa di internal. Saat ini adalah momentum yang tepat bagi Golkar untuk melakukan konsolidasi dan memperkuat soliditas partai.
"Kalau kita cinta Partai Golkar, kalau kita ingin Partai Golkar besar, dan kita tidak ingin dikerdilkan oleh yang lain," kata Airlangga.
Seperti diketahui, pasca Pemilu 2014, Partai Golkar mengalami konflik internal berkepanjangan yang membuat partai beringin itu terbelah. Dualisme, saling klaim kepengurusan hingga aksi pemecatan terhadap kader, membuat Golkar seolah sibuk dengan urusan internal.
Gejolak internal baru mulai mereda setelah terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum. Namun, belum lama kepemimpinannya berjalan, Golkar kembali diguncang tsunami politik akibat ditangkapnya Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepemimpinan Golkar kemudian beralih ke tangan Airlangga melalui Musyawarah Nasional Luar biasa (Munaslub) tahun 2017. Banyak kalangan memprediksi raihan suara Golkar bakal anjlok pada Pemilu 2019. Namun, dibawah kepemimpinan Airlangga, Golkar ternyata mampu meraih kursi terbanyak kedua di parlemen. [fak]
- Ditanya Siapa Cawapresnya, Prabowo: AHY Cocok Nggak?
- KPU Karanganyar: Tidak Ada TPS Khusus di Rumah Sakit Dan Pemusnahan Surat Suara Rusak
- Puan Resmikan Gedung Sekretariat DPC PDIP Wonogiri