Masyarakat Indonesia diwanti-wanti agar tidak mudah percaya dengan isi pidato para elit di tahun politik. Sebab, kebanyakan dari pidato elit itu hanya retorika yang seolah berpihak pada rakyat.
- Mas Bejo Dukung Jokowi Dua Periode
- Wabup Blora Komentari Video Bagi-bagi Uang ke Kader
- Jelang Pilkada: KPU Rembang Gelar Simulasi Dan Penghitungan Suara
Baca Juga
Begitu kata Sekjen DPP Nasdem Johnny G Plate ketika ditanya tentang pidato-pidato kontroversi dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Ini bagian dari proses Pilpres 2019. Masyarakat perlu waspadai populisme peyoratif. Retorika-retorika yang seolah berpihak pada rakyat. Sebenarnya itu hanya janji-janji kosong yang tidak mungkin dilaksanakannya," ujar Johnny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik
Secara garis besar, politisi Nasdem ini juga menyesali substansi pidato sejumlah elit politik yang tidak dilengkapi dengan data akurat. Tanpa didukung data, sambungnya, pidato itu hanya akan menimbulkan fitnah.
"Kalau tidak ada data dan faktanya itu fitnah. Dan substansi pidatonya banyak yang tidak didukung dengan data. Kita sesali itu," paparnya.
Ia juga memandang bahwa pidato-pidato yang disampaikan secara kasar tidak sesuai dengan kultur politik di Indonesia.
"Komunikasi politik di Indonesia ini, kultur politiknya tenang, damai dan silahturahminya ramah. Tapi kalau diksi-diski yang dipakai kasar itu juga tidak bisa menjadi panutan. Itu bukan retorika biasa, tapi itu retorika hasutan. Itu enggak bagus untuk Indonesia," imbuhnya.
- Pilgub Jateng 2024: Pengusaha Muda Batang Juga Dukung Irjen Ahmad Luthfi
- PKS Singgung Pemanfaatan Pasar Rejosari Saat Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022
- Pilkada Solo Dipastikan Terus Berjalan