PKS Singgung Pemanfaatan Pasar Rejosari Saat Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2022

 Legislator PKS Heru Prasetyo saat membacakan tanggapan ditengah Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD Salatiga, Senin (19/6). RMOL Jateng
Legislator PKS Heru Prasetyo saat membacakan tanggapan ditengah Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD Salatiga, Senin (19/6). RMOL Jateng

Fraksi Partai PKS menyinggung permasalahan pemanfaatan Pasar Rejosari di Salatiga hingga kini masih banyak kosong melompong.


"Pasar yang ada di Kota Salatiga mohon agar dioptimalkan pemanfaatannya. Pasar dibangun bagus tetapi tidak dilakukan upaya untuk meramaikan pasar yang sudah jadi seperti pasar Rejosari, Pasar Sayangan, pasar andong maupun pasar Krenceng," kata Legislator termuda PKS Salatiga Heru Prastyo saat membacakan tanggapan di tengah Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD Salatiga, Senin (19/6). 

PKS menilai, pembangunan pasar rakyat masih banyak belum difungsikan dengan maksimal. 

"Kami meminta dinas pasar untuk terus berupaya menyosialisasikan ke masyarakat jangan dibiarkan begitu saja sehingga terkesan mangkrak," ujar Heru.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Wali Kota Salatiga Drs. Sinoeng N Rachmadi, MM., respon jawaban dari tanggapan fraksi. 

Ia sepakat dan siap memerintahkan dinas terkait untuk menindaklanjuti. Dalam pemanfaatan pasar, pihaknya mendorong even UMKM untuk diarahkan ke halaman pasar.

Begitu juga soal gerakan Supertangguh agar tidak hanya semangat obor blarak. 

"Kami sepakat atas tanggapan fraksi-fraksi, antara lain evaluasi gerakan Supertangguh agar tidak hanya semangat obor blarak," ungkap Sinoeng. 

Selain itu, terkait BAPPEDA ia memerintahkan pada bulan Agustus untuk dilakukan evaluasi internal paruh waktu Supertangguh. 

Selanjutnya bisa dievaluasi oleh lembaga independen. Untuk pariwisata, memang Pemkot Salatiga diakuinya tidak sebanding dengan daerah lain memiliki sumber daya alam. 

"Namun memiliki potensi terkait kepariwisataan dan hal itu bisa digali. Selanjutnya untuk menanggapi keresahan para petani dan ternak dalam mendapatkan pupuk, kepada Dinas Pangan dan Pertanian segera mengambil tindakan berkoordinasi dengan provinsi," papar Sinoeng menanggapi.

Penjabat Wali Kota juga menangkap positif usulan terkait alokasi beasiswa bagi guru pengajar. 

Selanjutnya untuk usulan soal sodetan saluran aliran air di Kalioso membutuhkan alokasi anggaran 30 M, dinas untuk mengambil jalan alternatif dari DAK misalnya, dalam kesempatan ini BAPPEDA menangani serius, agar bencana banjir wilayah tersebut teratasi dan menjadikan program sodetan menjadi inti bukan charitas," tambahnya.

Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Wali Kota yang telah memberikan tanggapan terhadap pandangan umum fraksi. 

"Selanjutnya DPRD akan mengagendakan pembahasan antara Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Kota 6 Salatiga, dengan harapan segera dapat dilakukan Penandatanganan Persetujuan Bersama terhadap Raperda dimaksud," tandas Dance sebelum menutup rapat paripurna.

Sebelumnya, penyampaian dilaksanakan pada Rapat Paripurna DPRD Kota Salatiga dalam rangka Penyampaian Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022, dan Penyampaian Pandangan Umum Fraksi Terhadap Raperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Aula Bhineka Tunggal Ika DPRD.