Bertemu Anak Muda Solo, Hendi: Bisa Jadi Inspirasi Pembangunan Jawa Tengah

Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi Bertemu Kalangan Muda Solo. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah
Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi Bertemu Kalangan Muda Solo. Dian Tanti Burhani/RMOLJawaTengah

Solo - Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Hendrar Prihadi yang kerap disapa Hendi dipertukan dengan puluhan anak muda Kota Solo di ajang diskusi bertajuk Jateng Butuh Solusi, Jateng Butuh Andika-Hendi. 


Kehadiran mantan Walikota Semarang bertemu dengan sejumlah komunitas dimanfaatkan para peserta menyampaikan berbagai aspirasi dan pertanyaan terkait isu sosial yang menjadi perhatian di masyarakat.

Hadir juga dalam acara tersebut Andika Perkasa, yang merupakan Calon Gubernur Jawa Tengah dari Paslon Nomor Urut 01, serta Paslon Nomor Urut 01 Pilkada Surakarta, Teguh Prakosa dan Bambang Gage Nugroho. Termasuk Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

Salah satu peserta, Angelika, mengungkapkan sejumlah isu seperti kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi terhadap kaum minoritas termasuk LGBT, dan kasus HIV di Kota Solo. 

Anggota Karang Taruna ini meminta pandangan serta solusi dari pasangan calon terkait isu-isu tersebut.

Menanggapi hal itu, Hendi menegaskan bahwa suara anak muda sangat penting untuk membangun Jawa Tengah yang lebih baik.

“Jadi, apa yang menjadi keinginan anak muda, nantinya menjadi catatan bahwa program pembangunan harus merangkul mereka,” papar Hendi. 

Sementara itu keterlibatan anak muda dalam pembangunan akan memberikan dampak positif, mengingat jumlah mereka yang signifikan. Perlu diketahui, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, kelompok umur 15–44 tahun mencapai lebih dari 17.000.000 jiwa pada 2024.

“Mereka memiliki ide, kreativitas, dan tenaga yang sangat besar. Potensi ini perlu dimanfaatkan dalam pembangunan di Jawa Tengah,” imbuhnya. 

Bahkan Hendi juga menyebut jika  aspirasi dari generasi muda harus dijadikan pijakan dalam merancang program-program yang dapat menyelesaikan persoalan sosial sekaligus memberdayakan kaum muda di berbagai sektor.

"Diskusi ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun komunikasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dengan generasi muda dalam menjawab tantangan sosial dan mendorong pertumbuhan yang inklusif di Jawa Tengah," pungkas Hendi.