Ada banyak pilihan bagi warga Kota Semarang jika ingin mencari takjil untuk berbuka puasa.
- Reog Ponorogo Ditetapkan UNESCO Sebagai Warisan Budaya Takbenda
- Perayaan Cap Go Meh Harmonisasi Budaya Milik Kita Bersama
- Libatkan Ormas Islam, 47 Peserta Andil Di Pawai Taaruf 1 Muharram 1447 H/2024 M
Baca Juga
Alun-alun Masjid Agung Semarang salah satunya, menawarkan aneka pilihan kuliner untuk takjil.
Pada hari biasa, kuliner di Alun-alun Masjid Agung Semarang ini hanya buka setiap akhir pekan.
Namun khusus selama bulan Ramadan, para pedagang pengisi stand buka setiap hari, dengan nama pasar takjil Ramadan.
Menjelang sore sekitar pukul 15.30 atau sehabis Ashar, para pedagang mulai membuka lapaknya.
Mereka berjejer di sepanjang jalan Kauman seputaran depan masjid, maupun di sisi sebelah selatan dan barat alun-alun.
Berbagai macam makanan dan minuman tersaji disini. Ada kolak, es campur, es teh, es buah, jamu Jun, dan berbagai macam minuman lainnya.
Adapun makanan, mulai jajanan ringan macam tahu gejrot, tahu walik, mendoan Purwokerto, seafood, takoyaki, hingga nasi kebuli, nasi gudeg, nasi ayam bakar, dan lainnya.
Wargapun seperti dimanjakan berada arena kuliner takjil ini. "Harganya sedikit lebih mahal. Tapi lumayan lah, sambil jalan-jalan sambil cari takjil disini. Enaknya disini karena banyak pilihan," kata Ari, salah seorang pengunjung pasar takjil Alun alun Masjid Agung Semarang.
Sirine Berbuka
Selain mencari takjil di tempat ini, warga sekaligus bisa menjalankan ibadah shalat Magrib di Masjid Agung Kauman Semarang, karena lokasi pasar takjil berada satu kompleks dengan Masjid Agung Kauman Semarang.
Sehingga begitu waktu Magrib tiba, warga bisa membatalkan puasa dari minuman dan makanan yang dibeli dari arena kuliner, sekaligus menjalankan shalat Magrib di Masjid Agung Kauman.
Sedangkan pihak takmir Masjid Agung sendiri juga rutin membagikan takjil gratis bagi jamaah yang berada di serambi masjid.
Bahkan ada yang khas dilaksanakan di Masjid Agung Kauman Semarang ini setiap kali datangnya waktu Magrib, yaitu pukulan bedug dan raungan sirine tanda berbuka puasa, disusul kumandang adzan.
" Ya kalau mencari takjil disini bisa sekaligus menonton pemukulan bedug raksasa saat Magrib, sekaligus mengikuti suasana raungan sirine tanda berbuka puasa. Bunyi sirine pertanda buka piasa itu yang khas disini," kata Ibrahim warga Simongan, saat membeli takjil di tempat tersebut.
- Reog Ponorogo Ditetapkan UNESCO Sebagai Warisan Budaya Takbenda
- Kerajinan Bongpay Pecinan Semarang Sudah Berdiri Sejak 130 Tahun Lalu
- Jumlah Pencari Kerja Di Rembang Meroket PascaLebaran, Ramai-Ramai Berburu Kartu Kuning