Orang Muda Ganjar Wujudkan Peduli Sampah Melalui Recycle Costume Show

Sukarelawan Orang Muda Ganjar (OMG) menggelar Recycle Costume Show yang diikuti oleh sejumlah anak muda di Wonosobo, Jawa Tengah.


"Hari ini kami membuat tradisional cultur show and lokal bazar. Ada beberapa kegiatan menarik yang bisa dinikmati masyarakat dan yang menarik adalah recycle fashion show dengan peragaan busana dari barang-barang bekas," kata Koordinator Wilayah OMG Jawa Tengah, Akmal Arravi dalam keterangannya, Selasa (1/8).

Recycle Costume Fashion Show ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan digelar oleh OMG. Kegiatan lainnya adalah senam milenial, bazar dan tradisional games. 

Selain itu, menurut Akmal, kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap masalah sampah. Kegiatan ini sekaligus menggugah para kaum milenial terutama di pedesaan agar lebih maju dan kreatif.

"Ya, ini kegiatan yang kami dorong supaya generasi muda lebih aktif dan kreatif dalam menicptakan kreasi-kreasi yang bermanfaat dan menginspirasi banyak orang," bebernya.

Dengan berbagai kegiatan yang positif bagi kalangan muda, OMG berkomitmen untuk dapat merebut simpati dan suara pemilih pemula yang jumlahnya hampir 30 persen dari jumlah daftar pemilih pemilu. 

Pihaknya berharap para pemilih pemula dapat menyumbang suara maksimal, untuk memenangkan bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Semoga makin mengenal bapak Ganjar Pranowo dan memenangkan beliau di daerah Purwosari ini," terangnya.

Sejumlah peserta mengaku sangat antusias mengikuti gelaran ini, salah satunya peserta Recycle Costume Fashion Show dari Dusun Lembana Desa Purwosari, Intan Pertiwi.

Menurut Intan, ide cerdas dari tim relawan bacapres PDIP Ganjar Pranowo tersebut dinilai peduli terhadap lingkungan dan bakat terpendam dari para pemuda desa.

"Kegiatan ini bagus sekali dalam menyalurkan minat dan bakat masyarakat khususnya pemuda yang hobi dalam mendesain baju," ucap Intan.

Aksi lenggak lenggok gadis desa Purwosari, Wonosobo, saat memperagakan fashion show di lapangan desa setempat terbilang cukup meriah. 

Dengan pakaian sederhana dikenakan oleh para putri–putri dari 10 dusun di Purwosari, terbuat dari sampah plastik dan kertas didaur ulang.