Pacu Daya Kritis Siswa Sekolah Menengah Dalam Economic Competition 2023

Sebanyak 81 siswa SMA/ SMK dan Madrasah dari sekolah bergengsi dari dalam dan luar negeri turut berpartisipasi di ajang kompetisi di bidang ekonomi.


Kegiatan diadakan Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), digelar secara online melalui platform Zoom Meeting.

Dekan FEB UKSW Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, SE.,M.Si.,Ak., sekaligus membuka kegiatan menyebutkan ajang kompetisi itu menjadi agenda rutin sejak tahun 2010.

"Kompetisi bertajuk Economics Competition (EC) ini merupakan kegiatan yang sangat positif karena dapat memicu daya kritis terkait isu-isi di bidang ekonomi yang terjadi di sekitar kita," kata Yefta Andi Kus Noegroho, Minggu (29/1).

Kegiatan ini, diakuinya, sekaligus memberikan wawasan, masukan, hingga melihat arah perkembangan kondisi ekonomi.

Sementara, Ketua Prodi Ilmu Ekonomi UKSW Prof. Gatot Sasongko, SE.,MS., menyampaikan bahwa EC 2023 menjadi wadah untuk meneruskan beberapa informasi mengenai kebijakan pemerintah sekaligus untuk melihat pemahaman peserta perihal tersebut.

"Green Economy for Sustainable Growth" menjadi tema yang diusung pada EC 2023.

Prof. Gatot Sasongko menyampaikn, bahwa dua hal yang selama ini menjadi suatu pertentangan padahal seharusnya tidak.

Terlebih Green Economy kini menjadi kondisi yang harus selalu diperhatikan ketika pemerintah akan melakukan kegiatan pembangunan.

"Hal inilah yang menjadi pusat diskusi pada EC 2023. Kami berharap melalui EC 2023 dapat membuka wawasan karena sesuatu tidak bisa diselesaikan sendiri harus saling mengisi dan kerja sama," ungkap Prof. Gatot Sasongko.

Selain sebagai ajang kompetisi, Prof. Gatot Sasongko juga menyebut EC 2023 adalah wadah peningkatan soft skill dalam hal mengelola sebuah kegiatan bagi mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi.

Sementara, Virgiana Nugransih Siwi, SE., MSc., selaku ketua panitia juga menyampaikan bahwa sebagai lembaga pendidikan, Prodi IE UKSW  memiliki sebuah tugas dalam menyebarluaskan konsep green economy ke masyarakat luas.

"EC 2023 merupakan salah satu ajang perlombaan yang diselenggarakan untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui tema yang diangkat, pihaknya ingin melihat bagaimana tanggapan siswa SMA di Indonesia mengenai fenomena ekonomi dan lingkungan yang harus berjalan beriringan ini," paparnya.

Dalam kesempatan tadi, Virginia melihat bahwa peserta sangat antusias karena mereka merasa memiliki wadah yang berkualitas untuk mengasah kemampuan bidang ekonomi mereka.

"Tidak jauh berbeda dengan gelaran tahun-tahun sebelumnya, EC selalu menjadi kegiatan yang disambut positif siswa SMA. Tahun ini diikuti oleh 81 peserta dari 38 sekolah yang tersebar di 27 kabupatan dan kota di Indonesia, bahkan ada peserta yang berasal dari Singapura. Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para siswa terhadap EC 2023," terangnya.

Salah satu peserta, Amelie Grace Hartadi dari St. Andrew’s Junior College Singapura menyebut bahwa topik perlombaan sangat komprehensif dan multidisiplin.

"Pengalaman menjadi salah satu peserta dalam perlombaan ini pasti akan menguatkan dan memperdalam ilmu ekonomi saya. Kesempatan ini juga menjadi pengalaman berharga yang akan memberikan manfaat bagi saya saat sebagai siswa maupun di dunia kerja nantinya," terangnya.

Tak jauh berbeda, Haycal Hidayatulla dari SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang juga merasakan banyak manfaat dengan mengikuti lomba ini diantaranya dapat memperluas wawasan tentang ilmu ekonomi serta relasi pertemanan.

Adapun keluar sebagai pemenang dalam EC 2023 yakni Naufal Wiwit Putra dari MAN 2 Kota Malang sebagai juara pertama, Muhammad Indra Fatah dari SMA Negeri 1 Boyolali sebagai juara kedua. Sedangkan juara ketiga diraih oleh William Philip Karnadi dari SMA Kristen 3 BPK Penabur Jakarta Pusat.