- GERAM Ajak Siswa-Siswi Ungaran Berperan Mensosialisasikan Tentang Bahaya Narkoba
- TK ABA Plipiran Kenalkan Pertanian Sejak Dini Kepada Siswa
- Komisi X DPR Mendesak Evaluasi SNPMB, Buntut Keluhan Seleksi Jalur Prestasi
Baca Juga
Jakarta - Buntut dari demo ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) adalah berbagai klarifikasi yang dilakukan oleh beberapa pihak terkait.
Diketahui, pegawai yang merasa diperlakukan tidak baik dan dipecat adalah Neni Herlina. “Ketika saya menjalankan tugas, tapi ya perlakuannya sudah begitu. ‘Ini kesalahan pertama ya’ waktu pertama kali. ‘Nanti kalau dua lagi, saya pecat kamu’. Dari pertama (diancam - red) seperti itu,” jelas Neni.
Neni juga menambahkan bahwa dirinya disuruh pindah ke Kemendikdasmen (Kementerian Pedidikan Dasar Dan Menengah).
Menanggapi dinamika yang terjadi di Kemendiktisaintek, Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR-RI) turut urun bicara. Anggota Komisi III yang membawahi hukum, hak asasi manusia dan keamanan, ini mengatakan parlemen akan mempelajari dan siap memberikan evaluasi dari apa yang sesungguhnya terjadi.
"Bisa jadi hanya kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suudzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," kata Sufmi.
Sementara itu pusat dari kasus demo ini, Menteri Diktisaintek Satryo Soemantri Brojonegoro, mengatakan bahwa demo yang terjadi merupakan buntut mutasi yang dilakukan di kementeriannya.
“Ini ada hubungannya dengan pemekaran kementerian di awal periode Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo. Sehingga perlu pembenahan dan penyesuaian sesuai amanat Presiden harus menghemat anggaran pemerintah,” ujarnya.
Liputan sebelumnya:
Kementerian Pendidikan Sains Dan Teknologi Diguncang Oleh Demo ASN
“Kita melakukan mutasi yang cukup besar, dan memang ada pihak yang tidak berkenan,” jelasnya, sekaligus membantah tuduhan dirinya sebagai menteri pemarah dan suka menampar.
Istana Kepresidenan juga urun rembuk. Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan, mengatakan bahwa pihak Istana menunggu hasil dialog yang dilakukan secara internal atau kekeluargaan di Kemdiktisaintek.
“Kita menghargai semua upaya yang dilakukan Kementerian. Kita juga harus yakin permasalahan ini akan selesai dengan komunikasi dari hati ke hati dan kepala dingin,” harapnya.
- Aplikasi Super Untuk Desa
- Gas LPG Langka Di Jateng, DPRD Bahas Bersama Pertamina Jamin Tak Ada Lagi Kendala
- Nasib Ratusan Guru Honorer Rembang Masa Kerja Di Bawah Dua Tahun Belum Jelas