Pakuwon Bakal Berinvestasi di Kota Semarang Senilai Rp 2 Triliun

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu/RMOLJateng
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu/RMOLJateng

PT Pakuwon Jati Tbk berencana akan melakukan invetasi besar-besaran di Kota Semarang. Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu menyebut nilai investasi yang akan masuk dari Pakuwon mencapai Rp 2 triliun.


Pihaknya berharap, investasi tersebut bisa terealisasi pada tahun 2023 ini. Rencananya, PT Pakuwon Jatiakan berinvestasi dengan membangun mal, hotel hingga apartemen.

"Jadi beberapa waktu lalu sudah ada rencana sebuah perusahaan properti melakukan investasi di Semarang. Ada mall, hotel apartemen, pusat perbelanjaan. Kami harap 2023 segera terealisasi,” kata Ita, sapaan akrabnya, Kamis (16/2).

Pihak perusahaan, kata Ita, juga telah dipertemukan dengan dinas terkait untuk mengurus perizinan. Tujuannya agar pembangunan yang ada di Kota Semarang bisa mendapatkan dampak positif bagi Semarang.

Ita menyampaikan jika Pemkot Semarang juga sudah mengarahkan calon investor untuk bisa segera melakukan pengurusan perizinan seperti analisis dampak lingkungan (amdal) dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), analisis dampak lalu lintas (amdalalin) dengan Dinas Perhubungan (Dishub), keterangan rencana kota (KRK) dengan Dinas Penataan Ruang (Distaru), dan perizinan-perizinan lainnya dengan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). 

“Kalau lokasinya saya tidak tahu, nanti ada beberapa tempat. Saya sudah pertemukan dengan teman-teman dinas terkait. Yang penting kan transparan, izin-izin komplit,” tuturnya.

Masuknya investasi dari Pakuwon ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi Kota Semarang karena memang investasi ini menjadi invetasi yang cukup besar. Bahkan disebut-sebut jika perusahan tersebut membutuhkan sekitar 15 ribu pekerja yang akan mengambil dari masyarakat Kota Semarang.

“Kecuali yang betul-betul kriteria pekerja tidak ada di Semarang. Ini agar menurunkan tingkat pengangguran. Walaupun tingkat pengangguran sudah turun tapi masih di angka 7 persen, melebihi angka nasional maupun provinsi,” ungkapnya. 

Melalui invetasi yang masuk, Ita berharap bisa meningkatkan perputaran ekonomi di Kota Semarang. Selain itu juga bisa mensejahterakan masyarakat dengan mendapatkan lapangan pekerjaan.