Pandemi Belum Usai, Pemkot Semarang Bagikan Tabung Oksigen

Pandemi Covid-19 belum selesai, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya meningkatkan pelayanan rumah sakit dalam menekan angka Covid-19 sekaligus mengantisipasi bila terjadi lonjakan kasus. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengumpulkan seluruh pimpinan rumah sakit dan Puskesmas di Kota Semarang dan membagikan ribuan tabung oksigen gratis.


“Jadi kita ingin kawan-kawan tetap mengantisipasi terkait dengan pandemi Covid ini. Saya ingin mereka tetap memiliki sarana prasarana yang komplit,” ungkap Hendi sapaan akrabnya, Minggu (14/11).

Dalam acara bertajuk peringatan Hari Kesehatan Nasional tersebut, Hendi mengumpulkan 32 pimpinan rumah sakit dan 37 Puskesmas di bawah Dinas Kesehatan Kota Semarang. Hendi membagikan 1.127 tabung oksigen dan regulator dengan rincian 677 tabung oksigen berukuran 1 m3 dan 450 tabung berukuran 6 m3. Tabung tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian yang diberikan kepada Pemerintah Kota Semarang dalam rangka penanganan Covid-19.

“Jumlahnya mungkin tidak seberapa, tapi ini tanda cinta kami karena panjenengan selama ini bareng-bareng bantu kita keluarga kota Semarang terutama pada saat Covid,” ungkap Hendi. 

Pihaknya juga mengapresiasi kinerja dari rumah sakit di Kota Semarang yang sukses dalam melandaikan kasus Covid-19 secara konsisten dan berada di level 1. “Kerja keras panjenengan Alhamdulillah terukur dan membuat kita di wilayah aman,” puji Hendi.

Pihaknya pun tak lupa memberikan pesan untuk tetap waspada dalam menghadapi Covid-19 karena hingga saat ini pandemi belum usai. “Kita harus terus mengedukasi masyarakat terkait prokes, panjenengan juga siapkan rumah sakitnya bila ada ledakan siap menerima pasien,” ujarnya.

Pesan tersebut bukan merupakan ancaman atau sifatnya menakut-nakuti, namun diakui Hendi dalam setiap rapat dengan Menko Marives, Luhut Panjaitan dan Pemerintah Pusat, pihaknya selalu diwanti-wanti akan adanya potensi lonjakan gelombang ketiga bila mobilitas warga tetap tinggi selama bulan Desember. Sehingga hal ini membutuhkan komitmen semua pihak di Kota Semarang untuk tetap mentaati protokol kesehatan.