Seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Semarang mulai memperbolehkan kegiatan lomba dalam rangka peringatan HUT RI ke-77 pada tahun 2022 ini di kampung-kampung.
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memperbolehkan masyarakat di Kota Semarang untuk mengadakan lomba-lomba yang biasa digelar pada saat peringatan HUT RI.
Dengan diperbolehkannya berbagai lomba, membuat masyarakat Kota Semarang mulai bergerak misalnya saja dengan mengadakan kerja bakti di masing-masing kampung.
"Kegiatan 17 Agustus boleh digelar, kemeriahan sudah terasa, kampung-kampung sudah pasang bendera, lampu penjor dan lainnya. Tapi saya minta tetap waspada karena Covid-19 belum selesai," ucap Hendi, sapaan akrabnya, Selasa (9/8).
Ia mengatakan dengan adanya kelonggaran ini menjadi momentum mengapresiasi serta refleksi diri bagaimana para pejuang bisa memerdekakan bangsa Indonesia. Salah satunya dengan tasyakuran, tirakatan, kegiatan dan lomba-lomba.
"Kita memberikan penghargaan buat pahlawan dengan kegiatan positif seperti saat ini, mereka saat masa penjajahan mengorbankan jiwa dan raga untuk memerdekakan bangsa," ucapnya.
Hendi mengatakan meski ada kelonggaran dibanding tahun sebelumnya, ia meminta agar warga tetap waspada dan melakukan vaksinasi booster bagi yang belum mendapatkan vaksin dosis lengkap.
"Kegiatan boleh, tapi ya yang belum booster harus booster ya. Sampai saat ini kita kejar capaian vaksinasi yang masih di angka 53 persen," bebernya.
Hendi mengatakan untuk capaian booster kedua yang masih rendah ini akan terus diupayakan untuk ditingkatkan. Ia meminta kepada para tokoh masyarakat untuk ikut melakukan edukasi kepada warga.
Menurut Hendi ketakutan warga untuk ikut booster lantaran efek samping seperti panas dan meriang menjadi ketakutan tersendiri.
"Intinya adalah kita yakinkan masyarakat biar bisa kuat dan sehat, tapi ya harus ada metode dan solusi. Tokoh masyarakat dan petugas Puskesmas, harus jemput bola melakukan vaksinasi sampai ke tingkat RT maupun RW," ujarnya.
Sementara terkait dengan penyakit cacar monyet, atau Monkeypox, Hendi meminta warga agar tidak panik. Pemerintah, lanjutnya, akan mencari tahu cara pencegahan dan pengobatan jika kasus tersebut ditemukan.
"Fokus kita masih pada booster dulu, jadi masyarakat terkait cacar monyet tidak perlu panik," tandasnya.
- Hendrar Prihadi : Kita Hormati Proses Hukum
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?