Partai Golkar Karanganyar Diprediksi Kehilangan Kursi di DPRD

Kantor DPRD Karanganyar. Dian Tanti/Dok.RMOLJateng
Kantor DPRD Karanganyar. Dian Tanti/Dok.RMOLJateng

Partai Golkar diprediksi bakal kehilangan kuota kursi di DPRD Karanganyar.


Sinyal itu menguat setelah dalam hasil hitung sementara rekapitulasi, meski belum resmi, suara salah satu petahana partai berlambang pohon beringin ini tak optimal.

Hal ini bahkan diakui si empunya hak, Aan Shopuanudin yang sudah mengangkat bendera putih dan mengaku, kekalahannya dalam pertarungan pileg kali ini, akan menjadi bahan evaluasi bagi dirinya untuk kedepannya lagi. 

"Ini jadi evaluasi untuk saya sendiri. Persoalanya (kursi berkurang) karena sengitnya pertarungan," jelas Aan yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) II meliputi Kecamatan Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Kerjo dan Jenawi, Kamis (23/2). 

Sementara itu, politisi senior Eko Setiyono yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Karanganyar dari Partai Golkar periode 2009 - 2014 (pergantian antar waktu jadi wakil ketua menggantikan Juliyatmono-red) dan 2014-2019 menyatakan jika kenaikan ataupun penurunan jumlah kursi di DPRD merupakan hal yang biasa. 

"Ya wajar saja, kalau ada yang naik (perolehan kursi), pasti ada yang turun juga," tuturnya. 

Meski ada penurunan perolehan  jumlah kursi menjadi 9 kursi di DPRD Karanganyar, namun masih bisa memenuhi 20% kursi untuk bisa mengusung sendiri ataupun berkoalisi untuk mengusung calon bupati dan wakil bupati di Pilkada nanti.

Terpisah, Ketua Harian DPD I Partai Golkar Jawa Tengah Wihaji melalui sambungan telepon kepada wartawan menyampaikan pihaknya mengapresiasi kinerja seluruh elemen partai juga para caleg dalam Pemilu 2024.

Dirinya tetap berpikiran positif dan menghormati semua caleg partai Golkar yang telah berjuang di lapangan. Dirinya sangat memahami beratnya perjuangan mereka dalam pileg tahun 2024 ini. 

"Saya memahami betul di lapangan itu seperti apa. Saya mengapresiasi mau naik atau turun (perolehan kursi) saya selaku ketua Bapilu dan ketua Harian Golkar Jawa Tengah mengapresiasi dan terima kasih dengan segala dinamika, jerih payahnya yang luar biasa," bebernya. 

Menurutnya politik itu dinamis, dan suasana masing-masing kabupaten/kota itu berbeda. Pasti nantinya pihaknya akan meminta penjelasan dari masing-masing daerah.

"Karena ukuran naik turun (perolehan kursi) kadang-kadang juga tidak bisa diukur secara normatif. Karena masing-masing daerah memiliki problem yang berbeda," pungkas Wihaji.

Diketahui, dalam  Pemilu 2019 lalu, Partai Golkar, berhasil meraih 12 kursi kini diprediksi Partai Golkar tinggal  tersisa 9 kursi di DPRD Karanganyar.

Tiga kursi yang diprediksi hilang masing-masing daerah pemilihan (dapil) I, Dapil II, dan Dapil III.