Pasar Legi Darurat Dibuka 7 Desember, Di Awali Dengan Acara Boyongan

Pasar darurat bagi pedagang pasar Legi Solo hampir selesai,  rencananya pekan depan pedagang bisa segara menempati pasar darurat. Saat ini pengerjaanya tinggal menunggu pemasangan listrik dan juga pasangan talang air. 


"Direncanakan tanggal 7 Desember sudah bisa ditampati," jelas Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, Jumat (30/11).

Sejak hari Selasa (27/11) kemarin Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo sudah mulai membagi lokasi tempat berjualan bagi pedagang Pasar Legi di pasar darurat.   

Jumlah untuk kios darurat sekitar 130 kios, 700 tempat di hanggar untuk para pedagang los dan 700 disiapkan untuk pedagang pelataran.

Sementara itu data dari Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo jumlah pedagang Pasar Legi terdampak kebakaran adalah 1.538 pedagang, dari total 1.932 pedagang, serta sejumlah 750 pedagang dipelataran.

Pemkot kota Solo telah menetapkan la zonasi bagi pedagang, yaitu  zonasi zonasi kuliner, gerabahan, kelontong, sayur mayur, dan ikan atau daging. Semua pedagang bisa menerimanya dengan baik,  dan tidak ada keluhan yang berarti. 

"Namun bila ada yang merasa keberatan, bisa mengajukan usulan kepada lurah pasar atau paguyuban bagaimana solusinya," kata Subagiyo.

Pemkot Solo sendiri merencanakan waktu pemindahan ke pasar darurat pada Jumat (7/11) yang jatuh di  pasaran Legi (penanggalan Jawa).

Tanggal tersebut dipercaya sebagai hari baik untuk memulai usaha dengan melakukan penyerahan lapak pada pedagang. Penempatan pedagang juga dilakukan dengan boyongan dari pasar lama ke pasar darurat.

Walikota Solo F.X. Hadi Rudyatmo belum lama ini sampaikan bila penempatan pedagang akan dilakukan dengan boyongan dari pasar lama ke pasar darurat.

Pemkot Solo sengaja memilih hari Jumat Legi sesuai penanggalan Jawa  dengan harapan pasar darurat itu ramai pembeli yang datang ke pasar. 

"Jumat Legi itu hari baik. Apalagi besoknya juga akhir pekan. Harapannya pengunjung banyak yang datang ke pasar," tutur Rudy.