Rusia telah mencatat kasus pertama varian Omicron yang terdeteksi pada dua orang warganya yang kembali dari Afrika Selatan baru-baru ini.
- Presiden Estonia Bertemu Airlangga Hartanto Sampaikan Keinginan Kerjasama Digital Dengan Indonesia
- Menlu Retno Dorong Semangat Perdamaian untuk Selesaikan Konflik
- Greta Thunberg Pesimis dengan KTT Iklim Tahun Ini
Baca Juga
Pengawas kesehatan Rusia, Rospotrebnadzor, pada Kamis (9/12) mengatakan 10 orang Rusia yang kembali dari Afrika Selatan telah dites positif terkena virus corona dan dua di antaranya memiliki varian Omicron, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Mengenai kasus baru ini, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko segera menjelaskan kepada wartawan, bahwa dua orang tersebut hingga saat ini dalam kondisi stabil.
Mereka memiliki infeksi yang ringan, dan kondisinya stabil," jelas Murashko, seperti dikutip dari The Moscow Times.
Musrashko juga mengkonfirmasi bahwa hanya dua kasus Omicron yang telah diidentifikasi di Rusia sejauh ini. Data penumpang lain dari penerbangan yang sama sedang dianalisis, katanya.
Dua kasus pertama itu tercatat pada Senin (6/12). Menurut pengawas sanitasi federal, dua orang yang tiba dari Afrika Selatan tersebut dinyatakan positif mengidap varian tersebut setelah menjalani tes.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa varian Omicron disebut-sebut memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
Kasus Omicron telah terdeteksi di lebih dari 50 negara, dengan sebagian besar pasien diidentifikasi di Afrika Selatan. Namun, belum ada kematian terkait Omicron yang tercatat.
- Bantuan 300 Konsentrator Oksigen Dari India Tiba Di Tanjung Priok
- Pangkalan Militer Rahasia Dibangun di Pulau Terpencil Di India
- Menlu Retno Bahas Kesenjangan Vaksin Yang Sangat Besar