Menlu Retno Bahas Kesenjangan Vaksin Yang Sangat Besar

Menteri Luar Negeri Retn Marsudi
Menteri Luar Negeri Retn Marsudi

Terjadi kesenjangan vaksinasi yang sangat besar antara negara-negara maju dan berkembang, khususnya sebagian besar anggota Gerakan Non-Blok (GNB). Bahkan hingga 7 berbanding 1.


Hal itu disampaikan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan virtual dengan para menteri luar negeri GNB pada Selasa (13/7) hingga Rabu (14/7), dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Menurut Retno, saat ini GNB masih menghadapi tantangan yang sama sejak berdiri 60 tahun yang lalu, yaitu isu-isu mengenai kekuatan besar dunia, ketidaksetaraan, kesenjangan, dan ketidakadilan sosial-ekonomi.

Dalam hal ini, Retno menyuarakan adanya kesenjangan terhadap vaksin Covid-19 yang berkeadilan.

"Kesenjangan vaksinasi saat ini sangat besar. Sebagian besar negara maju telah menyuntikkan vaksin setara dengan 70 persen populasi mereka, sementara sebagian besar dari negara GNB masih di bawah 10 persen," ungkapnya, dalam situs resmi Kemlu.

Untuk itu, Retno menyampaikan, prioritas negara GNB sekarang adalah untuk memperkecil kesenjangan ini dan mempercepat vaksinasi di negara berkembang.

"GNB dapat berkontribusi pada upaya ini dengan menyerukan lebih banyak dose-sharing, memperkuat dukungan terhadap COVAX Facility, dan mendukung TRIPS waiver negotiation," jelasnya.

Selain itu, ia juga menuturkan, GNB dapat berkolaborasi untuk memulihkan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

Sejauh ini, pandemi telah mendorong ratusan juta orang ke jurang kemiskinan sehingga menghambat kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan.

"Oleh karena itu, GNB harus bekerja bersama untuk memastikan partisipasi dari negara-negara berkembang dalam arsitektur keuangan internasional, mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dan persyaratan donor, serta meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan," sambung Retno.

Retno juga mengatakan, Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 tahun depan untuk memajukan kepentingan negara berkembang.

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga menyuarakan upaya kemerdekaan Palestina, serta jaminan akses kemanusiaan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.