Pasien Positif Covid-19 yang sembuh di Kota Semarang bertambah 3 orang, jadi hingga hari ini sudah ada 42 pasien yang sembuh.
- BKKBN Gandeng DPR-RI Sosialisasi di Pasar Kliwon Solo Kampanye Cegah Stunting
- Babinsa Dan Petugas Kesehatan Wonogiri Lakukan Fogging
- Ganjar Pranowo Upayakan Agar Antusias Masyarakat Ikut Vaksinasi Tidak Pupus
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Abdul Hakam, Sabtu (18/4/2020).
"Ada tambahan 3 pasien positif Covid-19 yang sembuh, jadi hingga hari ini sudah ada 42 pasien sembuh di Kota Semarang," ujar Abdul Hakam.
Ketiga pasien tersebut lanjut Abdul Hakam, setelah menjalani perawatan di RSUP dr Kariadi Semarang.
"Update hingga hari ini, ada 55 pasien positif Covid-19 dalam perawatan, 65 pasien positif dalam kondisi membaik atau perbaikan klinis," tambah Abdul Hakam.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkali ulang mengingatkan kepada warga Kota Semarang untuk tidak menyepelekan yang namanya Covid-19.
"Meski tren kesembuhan pasien positif Covid-19 terus mengalami peningkatan di Kota Semarang, tapi saya minta kepada warga untuk tidak menyepelekan yang namanya Covid-19, tetap ikuti anjuran pemerintah demi kesehatan bersama," pesan Wali Kota.
Hal tersebut lanjut Hendi, panggilan akrabnya, karena angka Covid-19 masih relatif tinggi di Kota Semarang, jumlah ODP maupun PDP masih belum sebanding dengan pasien yang sembuh.
"Maka saya sekali lagi meminta kepada warga untuk tetap di rumah, buat yang urgent keluar rumah harus pakai masker, tetap jaga jarak dan terus rajin cuci tangan dengan sabun," ujarnya.
Disinggung mengenai PSBB seperti daerah-daerah lain, Hendi menegaskan hingga saat ini belum ada pikiran untuk mengajukan PSBB di Kota Semarang.
"Saya sih inginya tidak ada PSBB di Kota Semarang, tapi kalau memang harus ada PSBB, segera kita persiapakan, karena harus kita kaji benar kemampuan logistik dan pemenuhan kebutuhan pokok warga selama penerapan PSBB," terang Hendi.
Lebih lanjut Hendi menegaskan, pemberlakukan PSBB itu harus dihitung semuanya secara cermat, terutama terkait daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang atau daerah hinterland.
"Mungkin kita perlu diskusikan dengan Pak Gubernur. Tapi kalau sampai saat ini tidak ada keputusan atau ajuan PSBB, Kota Semarang sendiri masih akan menjalankan sesuai aturan-aturan yang ada," pungkas Hendi.
- Breast Cancer Charity Day, Edukasi dan Deteksi Dini Kata Kunci
- BKKBN Jateng Siapkan Rencana KB Secara Jangka Panjang
- Puskesmas Di Jepara 'Jemput bola' di Pondok Pesantren