PT Semen Gresik kembali menggelar simulasi tanggap darurat yang dilaksanakan di Emergency Respond Room (ERR) area Pabrik Rembang, belum lama ini. Simulasi tanggap darurat yang diadakan setiap tahun melibatkan personil dari seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seksi Tambang, seksi Keamanan, United Tractors Semen Gresik (UTSG), serta dari tim Poliklinik Pabrik.
- Siasati Biaya Transportasi, tiket.com Berbagi Kiat Cermat Atur Dana THR
- Pasar Modal Indonesia Berikan Bantuan Mobil Ambulans Untuk Pemkab Karanganyar
- Krakatau Steel Kesal Impor Besi Baja Makin Melonjak
Baca Juga
“Keadaan darurat, seperti kebakaran, bencana alam serta berbagai jenis kecelakaan kerja lainnya bisa terjadi kapan saja dan tidak terduga. Maka dari itu, setiap perusahaan wajib memiliki prosedur perencanaan tanggap darurat yang baik,” ungkap Senior Manager of Comunnication & CSR PTSG Dharma Sunyata.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini untuk memastikan para pekerja mengetahui dan memahami prosedur tanggap darurat (P/SG/SHE/008) dan kesiapan peralatan dan tim dalam menghadapi keadaan darurat. Maka dengan hal tersebut, sebagai wujud nyata komitmen dan implementasi perushaaan terhadap sistem manajemen K3.
“Tepat pukul 08.30 WIB simulasi dimulai dengan ditandai asap smoke bomb mengepul dari dalam ruangan kantor ERR yang diakibatkan korsleting genset yang menyebabkan percikan api dan kebakaran lokal pada unit tersebut. Kemudian pekerja berkoordinasi tim keamanan dan tim pemadam kebakaran,” ujar Dharma, Kamis (23/11).
Pada proses simulasi pemadaman dan evakuasi unit, salah satu personel karena menghirup asap terlalu banyak hingga mengalami terbakar bagian tangan kanan sehingga menyebabkan personel mengalami hilang kesadaran dan di evakuasi oleh tim medis.
“Alur simulasi tanggap darurat ini keadaan disetting sama seperti aslinya sesuai dengan skenario, dimana setiap personil yang bertugas memerankan peran dengan sungguh – sungguh,” jelasnya.
Dharma berharap dengan dilaksanakannya simulasi tanggap darurat, mampu melatih kesiapsiagaan personil dalam melakukan penanganan keadaan darurat di posisi manapun.
“Dan juga untuk mengevaluasi kesiapan alat dan sarana prasarana penunjang dalam melaksanakan tanggap darurat. Di samping itu juga, mengevaluasi apakah prosedur tangap darurat yg telah tercantum di dokumen prosedur P/SG/SHE/008 itu masih efektif dalam penanganannya,” pungkasnya.
- Layani Keberangkatan Haji, Konsumsi Avtur Bandara Adisoemarmo Naik 176 Persen
- Pameran Tapera di Semarang Bukukan 175 Transaksi Pembelian
- Beli Tiket Kereta Lewat KAI Access Berkesempatan Umroh Gratis