Pekerja Positif Covid-19, PLTU Batang Diultimatum Bupati

Temuan pasien positif Covid-19 yang pernah bekerja di PLTU membuat Bupati Batang Wihaji khawatir.


Bersama jajaran Forkompinda, pihaknya mengeluarkan empat rekomendasi untuk manajemen PLTU Batang.

"Kita memanggil manajemen untuk mempertanyakan keseriusan PLTU (dalam mencegah pencegahan Corona)," katanya di aula kantor Bupati, Jumat (27/3).

Wihaji menyebut rakor itu menghasilkan empat rekomendasi yang wajib dilakukan manajemen PLTU.

Pertama, pihaknya meminta manajemen PLTU lebih serius dalam penanganan dan tracking salah satu pekerja PLTU yang positif Covid-19. 

"Serius, harus serius, Karena ini urusan negara. PLTU harus memikirkan itu. Apalagi 70 persen pekerja bukan dari Batang dan 545 merupakan Warga Negara Asing (WNA)," tuturnya.

Kedua, lanjutnya, pihak manajemen harus menyiapkan data pekerjaan atau cluster proyek PLTU.

Sehingga pihaknya bisa melakukan langkah strategis ketika ada sesuatu hal.

"Misalnya pekerja di kapal berapa, galangan berapa, area PLTU berapa," tuturnya.

Ketiga, setelah menerima data, pihaknya bersama gugus tugas  pencegahan penyebaran Covid-19 akan melakukan assessmen.

Keempat, manajemen PLTU harus melaksanakan hasil assessmen tersebut. Pihaknya akan melakukan assessmen pada Senin Minggu depan.

"Kalau hasil assessmen tidak dilaksanakan, dengan rasa hormat, pekerja PLTU harus diliburkan," ujarnya.

Wihaji menambahkan pihak PLTU juga harus punya lokasi khusus untuk melakukan isolasi bagi para pekerja berstatus ODP.

Ia meminta manajemen PLTU membangun tempat isolasi khusus, menyewa gedung ataupun hotel untuk itu.

Sementara itu, jajaran manajemen PLTU Batang langsung meninggalkan lokasi, begitu rakor selesai.