Pelaporan Airlangga Ke Mahkamah Partai Dicurigai Pesanan Elite

Kader daerah curiga, pelaporan Ketua Umum Partai Partai Golkar Airlangga Hartarto ke Mahkamah Partai merupakan manuver politik pesanan dari elite tertentu untuk memenuhi ambisi politiknya.


Pelaporan Airlangga dengan dalil telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar dianggap sesuatu  yang mengada-ada.

"Kami kader dan fungsionaris Partai Golkar di daerah kok tidak merasa dan melihat ada pelanggaran AD/ART ataupun prosedur partai  dalam  kepemimpinan Golkar saat ini yang dipimpin Pak Airlangga," ujar Wakil Ketua Bidang Eksekutif, Legislatif dan Partai Politik DPD Golkar Kalimantan Barat Andreas Lani seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/8).

Andreas malah curiga, pelaporan yang dilakukan kader muda Golkar Syamsul Rizal itu adalah pesanan khusus dari pihak tertentu.

"Kami curiga ini pesanan khusus dari elite Golkar di Pusat yang sudah ngebet ingin jadi Ketum Golkar," ujar dia.

Bisa jadi pula, tambah dia, langkah ini merupakan manuver politik pesanan kader Golkar yang masuk ke Senayan dan berambisi ingin menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

"Barangkali ya .. Saya tahu itu siapa kader Golkar tersebut," ujar dia.

Andreas mengatakan, Mahkamah Partai tidak perlu menggubris pelaporan itu.

"Kami Kader Kader Golkar di Daerah meminta Mahkamah Partai  untuk menghiraukan saja laporan tidak bermutu seperti itu," tambah dia.  

Andreas mengatakan, selama ini justru Airlangga Hartarto memimpin dengan terbuka dan banyak menerima masukan yang positif dari kader-kader di daerah.

"Itu yang membuat Golkar bisa bertahan walau badai politik banyak menerpa sebelum Golkar dipimpin Airlangga," tandas dia. [fak]