Pelayanan RSUD Banjarnegara Dikeluhkan Buruk, Komisi 4 DPRD Ancam Lakukan Sidak Rutin

RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara. Istimewa
RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara. Istimewa

Banjarnegara - Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarnegara menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hj. Anna Lasmanah (23/01) di ruang Badan Anggaran DPRD Kabupaten Banjarnegara.

Dalam rapat tersebut, Komisi 4 menekankan perlunya perbaikan dalam kinerja pelayanan RSUD Banjarnegara yang dinilai kurang baik di mata masyarakat.

Selain itu, Komisi 4 juga mengingatkan RSUD untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar kejadian yang merugikan masyarakat tidak terulang dengan kesalahan yang sama.

Dari informasi yang dihimpun oleh awak media, Suharto, suami pasien Yuyun Anisah Farida (YAF), menyampaikan ketidakpuasan terhadap pelayanan RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara. Mendiang adalah seorang pengguna BPJS Kesehatan yang meninggal dunia di RSUD, Minggu kemarin.

"YAF meninggal dunia di RSUD sekitar pukul 01.21 WIB pada Minggu (19/01). Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sangat mengecewakan sekali, seakan tebang pilih dalam penanganan antara pasien pengguna BPJS dengan pasien umum." Ungkap Suharto.

Lebih jelas Suharto menjabarkan, sekitar jam 12.00 malam, infus yang terpasang di YAF terlepas, hal ini membuat cucunya melaporkan hal tersebut kepada petugas jaga. Namun, petugas menjelaskan bahwa Minggu malam tidak ada dokter dan menyarankan untuk esok harinya saja.

"Selang sekitar satu jam lebih (pukul 01.21 Wib), saya mendapatkan kabar bahwa YAF dinyatakan meninggal dunia, kabar itu membuat saya sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD, saya beranggapan bahwa pasien pengguna BPJS tidak mendapatkan hak pioritas seperti pasien umum," imbuh Suharto.

Sisi gelap pelayanan bukan hanya mencoreng nama RSUD itu sendiri, melainkan dapat mengurangi tingkat kepercayaan dan merugikan masyarakat, hal itu juga dapat mempengaruhi penurunan pada pendapatan rumah sakit tersebut.

 Meski informasi yang didapat baru 1 pasien, namun tindak lanjut dari RDP antara Komisi 4 DPRD Banjarnegara dengan RSUD Hj Anna Lasmanah, harus diiringi dengan langkah-langkah perbaikan konkret yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada rumah sakit tersebut.

Ketua Komisi 4 Anggota DPRD Banjarnegara, Dedi Suromli, menyampaikan bahwa RSUD harus terus meningkatkan pelayananya, jangan sampai kejadian-kejadian di masyarakat terulang kembali dengan kasus yang sama.

Dedi juga menyarankan, agar RSUD dapat membangun aura positif di rumah sakit, seperti halnya senyum para karyawan kepada para pasien, sapa karyawan kepada pasien, santun kepada para pasien dan sopan kepada para pasien.

Politisi PKS itu juga menegaskan, bahwa dia bersama anggotanya akan bertindak lebih jauh jika pelayanan RSUD masih membandel.

"Kami akan melihat dulu kinerja mereka satu sampai dua pekan. Jika masukan kami di RDP ini masih tidak membuahkan hasil, maka kami dari Komisi 4 akan melakukan sidak secara kontinu," tegas Dedi Suromli.

Menampik tuduhan tersebut, Direktur RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, dr. Erna Astuty, menegaskan bahwa pihaknya tidak membandingkan pengguna BPJS atau umum.

"Kami sudah berkomitmen dengan BPJS untuk tidak membedakan pelayanan, antara pasien pengguna BPJS dengan pasien yang tidak menggunakan BPJS." Kata Erna kepada media RMOLJawaTengah.