Kecamatan Bandar di Kabupaten Batang mulai melakukan transformasi usai dicanangkan sebagai kota pendidikan dan pusat ekonomi. Langkah awalnya adalah membuat alun-alun di lapangan bola Ampera.
- PMI Batang Bantu Dana Rehabilitas Tiga Rumah yang Terbakar di Bandar
- Rumah Warga Kebakaran di Batang, Satu Orang Ditemukan Meninggal Dunia
- Bea Cukai Tegal Sita 8,8 Juta Batang Rokok Ilegal, Minta Warga Bandar Waspada
Baca Juga
Camat Bandar, Muhammad Nasaruddin, mengungkapkan bahwa proyek ini akan dimulai pada tahun 2025 menggunakan dana PIK (Pembangunan Infrastruktur Kecamatan).
"Pada tahun 2025, kami memiliki program yang menggunakan dana PIK secara khusus untuk membangun alun-alun Bandar," kata Nasaruddin pada Selasa (28/5)
Dengan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar, proyek ini diharapkan dapat terlaksana dengan baik, meskipun Nasaruddin menyebutkan bahwa anggaran tersebut masih dirasa kurang. Ia yakin bahwa Pj Bupati, Pj Sekda, dan para Anggota DPRD akan berupaya memenuhi kebutuhan anggaran pada tahun 2025.
Alun-alun Bandar diharapkan menjadi daya tarik utama bagi masyarakat. Penataan yang serius diperlukan mengingat Kecamatan Bandar juga merupakan penghasil hasil bumi yang penting.
“Oleh karena itu, dalam waktu dekat ada sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pengembangan alun-alun ini,” ungkap Nasaruddin.
Namun, terkait Detail Engineering Design (DED) dari alun-alun ini, pihak kecamatan masih menunggu informasi dari dinas teknis yang bertanggung jawab atas pembuatannya.
Alun-alun ini juga direncanakan akan dihidupkan dengan berbagai kegiatan kuliner, tentu saja dengan mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku, terutama terkait jam operasional usaha.
Meskipun pembangunan alun-alun baru akan dimulai pada tahun 2025, Kecamatan Bandar sudah memulai beberapa langkah awal penataan kota. Salah satunya adalah penataan trotoar di depan kantor Kecamatan.
“Insya Allah, pada akhir Desember tahun ini, akan ada tambahan trotoar di depan kantor Telkom, serta pelebaran jalan di sebelah gedung NU. Dengan alokasi anggaran sekitar Rp300 juta melalui dana PIK,” jelas Nasaruddin.
Bandar telah diprogram sebagai kota pendidikan dan pusat ekonomi karena keberadaan beberapa institusi penting seperti PSDKU UNDIP, Ponpes Tazzaka, serta kantor-kantor pemerintahan dan perbankan. Nasaruddin menegaskan pentingnya perencanaan dan pengelolaan yang baik untuk mengukuhkan status ini.
“Kami berencana memulai dengan pembangunan monumen atau patung Ki Hajar Dewantara. Dengan adanya UNDIP, SMAN 1 Bandar, SMK NU, dan Ponpes Tazzaka, Bandar mencerminkan kota pendidikan. Oleh karena itu, kita harus merencanakan dan mengelola bersama-sama,” tutur Nasaruddin.
- PMI Batang Bantu Dana Rehabilitas Tiga Rumah yang Terbakar di Bandar
- Rumah Warga Kebakaran di Batang, Satu Orang Ditemukan Meninggal Dunia
- Bea Cukai Tegal Sita 8,8 Juta Batang Rokok Ilegal, Minta Warga Bandar Waspada