Pembangunan jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo selesai sesuai dengan masa kontrak yang telah ditargetkan, yakni pada akhir Desember 2022. Meski pembangunan jembatan kaca telah selesai, namun hingga saat ini proyek yang menelan anggaran Rp miliar ini masih belum bisa dibuka untuk umum.
- Sandi Ajukan Kota Solo Jadi Creative Cities Network ke Unesco
- Ini Rahasia Kampung Jawi Menang Trisakti Award
- Wali Kota Semarang Mulai Kembangkan Wisata Paralayang di Rowosari
Baca Juga
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan jembatan kaca belum bisa dibuka untuk umum karena masih dalam tahap perbaikan akhir untuk akses masuknya. Ia mengaku jika perbaikan akses jalan masuk ini membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu.
"Jembatan kaca sudah jadi kalau pembangunannya, ini kita sedang lakukan perbaikan jalan masuk. Istilahnya finishing ya, karena jalan menuju ke jembatan kaca ini kemarin rusak dilewati truk material,” kata Rianung, Jumat (6/1/2023).
Jembatan kaca yang digadang-gadang menjadi salah satu destinasi wisata alam baru di Kota Semarang ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan pemandangan langsung melihat sungai yang berada di bawah jembatan. Sementara untuk lebar jembatan adalah 2,6 meter dan memiliki panjang 40 meter.
"Kalau kacanya kita pakai jenis tempered dengan ketebalan 5 centimeter tiga lapis," jelasnya.
Uniknya, jembatan kaca yang ada di kawasan Hutan Tinjomoyo ini memiliki efek retak di tengah-tengah jembatan. Hal ini, menurut Rianung, yang membedakan dengan jembatan kaca di daerah lainnya. Ia mengaku nantinya akan ada aturan khusus bagi wisatawan yang datang ke jembatan kaca.
"Nanti ada efek retaknya di tengah jembatan. Mungkin himbauan saya, yang punya penyakit jantung, atau trauma ketinggian tidak perlu memaksakan melewati jembatan kaca ini. Karena dari jembatan kaca, melihat ke bawah akan terlihat sangat tinggi dan cukup memacu adrenalin,” ungkapnya.
Rianung mengatakan untuk pengelolaan jembatan kaca akan diserahkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. Aturan pembatasan pengunjung yang melintas di jembatan kaca dan juga kekuatan jembatan kaca ini juga akan dikoordinasikan dengan dinas terkait.
“Termasuk dari tiket, nanti kita koordinasi lagi. Kami minta juga ada yang menjaga, agar pengunjung tidak lompat-lompatan. Kalau masalah launching, mungkin dalam waktu dekat,” tandasnya.
- Disbudpar Lakukan Kajian Bangunan Bersejarah Guna Perkuat Sektor Pariwisata
- Pemkab Cilacap Simulasi Pembukaan Destinasi Wisata
- Sasono Renggo, Istana Kayu Kelapa Yang Jarang Terungkap, Milik Keturunan Sunan Kalijaga