Pembangunan sheetpile di Tambak Lorok Kecamatan Semarang Utara yang dilakukan oleh Kementerian PUPR hingga saat ini sudah mencapai sekitar 18 persen.
- Bersinergi Dengan Pemkot Semarang, JD.ID Bagikan 10 Ribu Paket Sembako dan Vaksinasi
- Masuk Mal Tunjukan Bukti Vaksin Melalui Scan Barcode
- Kapolda Jateng Resmikan Batalyon Brimob di Kroya Cilacap
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan pengerjaan sheetpile ini melebihi dari target yang ditentukan yang seharusnya saat ini ditargetkan mencapai 16 persen.
“Ada deviasi sekitar 1,7 persen, ini melebihi target yang saat ini ditentukan yakni 16 persen. Ini lebih tinggi dari yang diperkirakan,” kata Ita, sapaan akrabnya, usai meninjau kampung nelayan Tambak Lorok bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (20/6).
Ia mengaku senang dengan perceptan pembangunan yang terjadi saat ini. Padahal sebelumnya sempat terjadi permasalahan terkait dengan pembebasan lahan.
Lahan yang dibebaskan tersebut bukanlah untuk membangun sheetpile, melainkan untuk manuver mobil proyek yang membawa bahan-bahan untuk membangun sheetpile.
“Dari 28 bidang sudah terselesaikan semua diwilayah barat,” ucapnya.
Ita berharap pada Desember 2023, proyek pembangunan sheetpile ini bisa selesai. Selanjutnya, bisa dikolaborasikan dengn program-program yang dimiliki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, salah satunya Kalaju (Kampung Nelayan Maju).
“Awalnya dari pusat menargetkan awal tahun 2024 selesainya tapi kami meminta agar 2023 akhir bisa selesai dan sekarang progresnya bagus,” bebernya.
Nantinya pada area sheetpile direncanakan akan ada jogging truck hingga food court. Saat ini, lanjut Ita, warga Tambak Lorok juga diberi pelatihan agar nantinya food court yang ada bisa diisi oleh warga sekitar sehingga bisa memperdayakan masyarakat nelayan.
“Desain sheetpile ada jogging tracking, food court dan kita akan mulai pemberdayaan masyarkat dari sekarang agar tidak diambil orang luar untuk memanfaatkannya. Kita juga adakan pelatihan-pelatihan untuk ibu-ibu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ita mengatakan untuk menuju pada Kalaju, maka Pemkot Semarang berencana akan mengirim para nelayan Tambak Lorok untuk studi banding ke Kampung nelayan Muara Baru yang ada di Jakarta.
Harapannya, apa yang ada di Muara Baru bisa diterapkan juga di Tambak Lorok setelah sheetpile selesai dibangun.
“Tambaklorok ini sudah ada konsep kampung bahari dan sudah ada master plannya jadi tinggal digabung-gabungkan. Kami harap Para nelayan bisa ikut terlibat. Kami akan mengirim nelayan untuk datang ke Muara Baru sehingga bisa melihat disana seperti apa,” tandasnya.
- Puan Maharani Gelontor Belasan Ribu Sak Beras untuk Warga di Kota Semarang
- Usut Tuntas Kecelakaan Angkutan Umum, Djoko: Jangan Jadikan Sopir Tumbal Pengusaha Tamak
- Solidaritas Warga Jadi Kekuatan Baru Hadapi Pandemi